Latma Safkar Indopura Resmi Ke-30 Ditutup

oleh -

sergap TKP – SITUBONDO

Setelah resmi berjalan selama kurang lebih satu pekan, akhirnya pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Safkar Indopura ke-30 antara TNI-AD dan Singapores Armed Force (SAF) secara resmi ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. Senin, 19 Nopember 2018.

Dalam Latihan bersama ini,peserta latihan tidak  hanya melaksanakan latihan tempur saja,  guna menyamakan persepsi antara kedua Angkatan Darat dan meningkatkan persahabatan, beberapa kegiatan juga turut digelar. Selain olahraga bersama, penampilan  budaya dan pengenalan tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Situbondo, juga dilaksanakan.

Dalam latihan bersama ini, materi -materi prosedur tehnis dan taktis tempur telah ditampilkan oleh kedua Angkatan Darat selama berlangsungnya kegiatan yang dilaksanakan di Dodiklatpur Rindam V/Brawijaya, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Pasukan Angkatan Darat dalam latihan ini di bawah komando Danbrigif 16/Wira Yudha, Kolonel Inf Slamet Riadi.Sedangkan Angkatan Darat Singapura /SAF  yang mengirimkan Brigade 3 SAF dibawah komando Colonel Goh Pei Ming.

Dalam  Latihan bersama ini TNI-AD dan SAF  melatihkan  materi latihan  Command Post Exercise (CPX/Latihan Posko 1) dan Field Training Exercise (FTX/Latihan Lapangan), juga dilaksanakan Latihan Taktis dengan Pasukan Infanteri Mekanis dalam Operasi Lawan Insurjensi (OLI).

Dalam  latihan Pos Komando (CPX/ Latihan Posko 1) merupakan latihan di mana pasukan disimulasikan,latihan ini diikuti Komandan, Staf dan prosedur komunikasi diantara para pejabat markas komando.

Sedangkan dalam Latihan FTX, yang merupakan Latihan Lapangan,  dilaksanakan dalam skala penuh, dengan menggunakan skenario rencana operasi yang melibatkan tim fungsional dan tim yang ada lapangan. Hal itu, bertujuan untuk  melakukan koordinasi, komando dan kontrol pasukan.Disini materi tehnis dan taktis tempur dilatihkan secara bertahap.

Latihan lapangan ini dilaksanakan dengan metode latihan  Drill Teknis, Drill Taktis dan Drill Tempur. Drill Teknis  merupakan suatu metode latihan untuk membiasakan dan mempermahir kemampuan teknis perorangan dalam satuan untuk melakukan suatu kegiatan tempur, atau dalam hal menggunakan, melayani dan mengerahkan alat, maupun perlengkapan lainnya untuk melakukan suatu tugas.

Sedangkan, Drill Taktis merupakan suatu metoda latihan yang dilakukan oleh satuan untuk membiasakan dan mempermahir suatu kegiatan menurut urutan tertentu yang sudah ditetapkan secara baku dilakukan pada medan simulasi/medan yang mempunyai nilai taktis.

Selanjutnya peserta latihan melaksanakan  Drill taktis, yang dilaksanakan  sampai pelaku mahir melaksanakan berbagai prosedur taktis.Metode ini melatih personel TNI AD dan SAF  dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan aspek taktis di medan.      

Setelah mahir dalam Drill tehnis dan Taktis, Angkatan Darat kedua negara masuk dalam tahapan berikutnya yaitu pelaksanaan Drill Tempur.

Latihan tersebut bertujuan untuk membiasakan dan mempermahir kemampuan tempur satuan, baik aspek taktis maupun aspek teknisnya, dilakukan di medan sebenarnya yaitu Puslatpur 5 Marinir Baluran, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Drill Tempur yang dilaksanakan  dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan yang utuh, dimana selain melibatkan satuan Infanteri Mekanis,dalam latihan ini juga dikerahkan satuan Kavaleri dengan alutsista Tank Leopard dari Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad.

Selama berlangsungnya proses latihan tersebut, TNI-AD menerjunkan 290 personel. Ratusan personel itu, terdiri dari 27 prajurit Markas Brigif 16/Wira Yudha, 117 prajurit Yonmek 521/QY, 116 prajurit Yonmek 516/CY, dan 30 personel dari Yonkav 8/2-Kostrad. Sedangkan, dari pihak SAF sendiri, melibatkan 170 prajurit yang berasal dari Batalyon 3 Singapores Army.

Latihan Bersama kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1989, selama kurun waktu 30 tahun tersebut tercapai banyak kemajuan dalam kerjasama kedua Angkatan Darat. Latihan Bersama ini merupakan salah satu upaya dalam membina hubungan kerjasama dan meningkatkan kesepahaman berbagai prosedur taktis  antara kedua Angkatan Darat, serta mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dengan Singapura.

Bahkan, keberadaan latihan bersama tersebut juga  dinilai memiliki dampak yang sangat positif dalam mengantisipasi timbulnya suatu potensi konflik yang timbul di wilayah regional di masa mendatang.

Latihan tersebut, juga dapat menjadi sebuah ajang kesempatan yang baik untuk dapat berbagi pengetahuan serta pengalaman yang akan berguna bagi para personelnya di masa depan.

Dalam sambutannya sebagai Inspektur upacara penutupan Latma Safkar Indopura, Kasad mengatakan  bahwa penyelenggaraan Latma Safkar Indopura berangkat dari kesamaan perspektif TNI AD dan AD Singapura tentang pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam organisasi kedua Angkatan Darat.

Disadari bahwa pusat kekuatan (center of gravity) militer terletak pada para personel yang dimilikinya. Untuk itu, agar Angkatan Darat mampu menghadapi ancaman dan tantangan terkini yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan personel-personel yang berkemampuan tinggi dan profesional di bidangnya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan melaksanakan latihan bersama, khususnya dengan Angkatan Darat negara sahabat.

Melalui Latma Safkar Indopura, prajurit-prajurit TNI AD dan AD Singapura dapat meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui interaksi yang erat, sembari bertukar pandangan, pengalaman serta keterampilan. Dengan intensitas interaksi yang berkualitas di dalam lingkup latihan yang menantang, kita akan mampu mewujudkan interoperabilitas di segala aspek sebagai kunci sinergi kerja sama operasional kedua Angkatan Darat di masa depan.

Berkaca dari pencapaian selama ini, kasad menilai bahwa kedua Angkatan Darat  telah melangkah di jalur yang tepat untuk meningkatkan kemampuan masing-masing. Selama 30 tahun perjalanannya, Latma Safkar Indopura telah berkembang dan meningkat dengan pesat, mulai dari sisi materi, operasional latihan dan tujuan yang akan dicapai.

Materi latihan yang melibatkan satuan infanteri mekanis dan MBT Leopard merupakan salah satu contoh terobosan penting untuk mewujudkan kolaborasi dalam taktik perang modern. Dalam pelaksanaan latihan tahun ini, Kasad merasa  bangga menyaksikan para prajurit kedua Angkatan Darat yang cakap mengolah taktik dan strategi, terampil mengoperasikan berbagai Alutsista canggih, serta tidak gagap menghadapi skenario latihan yang berkembang, dinamis dan penuh tantangan.

Selanjutnya Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang terlibat atas semangat, dedikasi, dan kesungguhan dalam mengikuti latihan bersama ini. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada seluruh panitia penyelenggara serta para pendukung yang terlibat, sehingga latihan dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan tujuan dan sasaran yang  direncanakan.