Unjuk Rasa Penolakan Omnibus Law, 169 Orang Diamankan

oleh -
oleh

sergap TKP – SURABAYA

Pihak kepolisian mengamankan 169 orang pengunjuk rasa yang diduga bertindak onar dalam unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Surabaya, Selasa (20/10).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menggungkapkan bahwa dalam aksi tersebut pihaknya mendapati sejumlah peserta unjuk rasa membawa benda berbahaya sehingga perlu diamankan.

“Ada beberapa orang yang kita amankan karena membawa bom molotov, cat pilox untuk vandalisme dan minuman keras. Kini sudah ditangani Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim. Jumlah total semuanya ada 169 orang,” ujar Kabid Humas.

Kabid Humas mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mendalami kasus ini guna mengetahui motif dibalik aksi onar yang dilakukan oleh ratusan orang tersebut.

“Ini masih proses pendalaman kita, nanti hasilnya kita tinggu bagaimana penyidik akan bekerja, baik di Direktorat Reserse Kriminal Umum, Direktor Reserse Narkoba, Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Polrestabes Surabaya,” jelasnya.

Sementara terkait identitas para pelaku, Truno mengaku saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah mereka merupakan pelajar atau bukan. Sebab pihaknya masih melakukan klasifikasi dan pendalaman lebih lanjut.

“Nanti kita klasifikasi dulu, karena masih proses indivikasi dan kemudian pendalaman penyelidikan oleh penyidik. Pada unjuk rasa kemarin diamankan 14 tersangka,” imbuh Trunoyudo.

Kendati kembali mengamankan ratusan orang dalam aksi unjuk rasa kali ini, Truno mengakui bahwa demonstrasi berlangsung cukup kondusif dan para peserta demo dapat menyalurkan aspirasinya dengan baik.

“Sejauh ini situasi aman dan kondusif. Apa yang menjadi aspirasi tentu sesuai aturan dan kita lakukan pengawalan,” ujar Truno.

Seperti diketahui ada sekitar 4.147 personel keamanan yang diterjunkan untuk mengawal unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut. Adapun dalam hal ini ada 1.381 berasal dari TNI, pemadam kebakaran dan Satpol PP.

“Unsur dari Dinas Pendidikan juga diterjunkan karena pengalaman kemarin terkait adanya keterlibatan anak-anak pada saat unjuk rasa,” tutupnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.