sergap TKP – JAKARTA
Aksesoris mobil, selain bisa menambah gaya penampilan dan mempunyai manfaat. Ternyata ada beberapa aksesoris justru berbahaya dan harus dihindari. Berikut ini 4 (Empat) aksesoris berbahaya yang harus dihindari pemasangannya oleh para pemilik mobil.1. Bull Bar (Bemper Tanduk)
Sepertinya pemasangan aksesoris bemper berbentuk tanduk mempunyai manfaat untuk melindungi mobil kita dari bahaya tabrakan. Namun, sebetulnya hal ini hanya tepat digunakan untuk kendaraan yang berada di daerah bersalju atau perkebunan, karena aksesoris tersebut berguna untuk menghalau gundukan salju atau tanaman yang menghalanginya di bagian depan.
Apabila dipasang pada mobil untuk penggunaan dalam kota tentu saja bisa mengundang resiko ketika mobil menyenggol kendaraan lain yakni kerusakan bodi mobil lain yang parah, selain itu jika menabrak manusia akan berakibat cedera parah bahkan bisa berujung meninggal dunia.
2. Forklift Knob (Pemutar Stir)
Alat ini biasanya dipasang pada lingkar kemudi dengan tujuan untuk memudahkan pengendalian mobil ketika harus memutar stir dalam jumlah banyak seperti pada saat mobil hendak parkir. Namun sebenarnya aksesoris ini membuat pengendalian kemudi tidak sepenuhnya berada di kedua tangan dan jika terjadi situasi darurat kendali yang tidak sepenuhnya dilakukan oleh kedua tangan bisa menyebabkan kecelakaan yang fatal akibatnya. Selain itu forklift knob ini bisa melukai pergelangan tangan pengemudi jika dalam kondisi darurat.
3. Pedal Set
Biasanya para pemilik mobil ingin tampilan interiornya bergaya sporty, salah satunya yaitu dengan mengganti pedal set (gas, rem dan kopling) dengan aksesoris ala racing. Hal ini berbahaya jika pedal tersebut terbuat dari plat/stainless karena permukaannya sangat licin terlebih jika dalam kondisi basah. Penggunaan bahan karet dari pabriknya bertujuan agar kaki tidak meleset ketika menginjak pedal sehingga kontrol terhadap fungsi pedal tersebut bisa tetap maksimal.
4. Lampu
Lampu merupakan onderdil yang sangat vital dalam sebuah mobil. Fungsinya selain sebagai penerang jalan yang dilalui juga menjadi alat komunikasi sebagai isyarat pengganti klakson dengan pengendara lain. Warna lampu telah dibuat standar oleh pabrikan menurut aturan keselamatan yang berlaku secara universal di seluruh dunia dengan memiliki arti khusus pada setiap warnanya. Misalnya lampu rem sudah ditetapkan berwarna merah sebagai isyarat kendaraan akan berhenti, lampu sein berwarna kuning dan lampu utama memiliki warna putih atau kekuning-kuningan.
Jangan pernah melakukan perubahan terhadap warna-warna lampu tersebut, karena hal ini bisa menyebabkan pengertian yang salah paham dari para pengguna jalan lain ketika lampu tersebut menyala dengan warna yang tidak sesuai aturan diatas. Sesuatu yang banyak dijumpai saat ini yaitu banyak pemilik mobil yang mengganti lampu rem dengan mika penutup berwarna putih/bening, tentu saja ini bisa membuat pengguna jalan lain di belakangnya mengira ini kendaraan berlawanan yang sedang menuju ke arahnya ketika lampu ini menyala dan karena kaget akhirnya bisa berakibat kecelakaan beruntun.
Itulah 4 aksesoris mobil yang bisa membahayakan bila kita tidak mengetahui fungsi yang sebenarnya, hal ini harus dipedomani agar kita bisa menciptakan keselamatan berkendara baik bagi diri sendiri, penumpang maupun para pengguna jalan lain.