sergap TKP – JAKARTA
Sebanyak 10 (Sepuluh) orang warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf, dipastikan telah dibebaskan.
Seperti dikutip sergap TKP dari Inquirer, kepastian telah dibebaskannya kesepuluh WNI tersebut diperkuat dengan pernyataan Kepala Kepolisian Sulu, Wilfredo Cayat, yang mengabarkan jika para sandera saat itu telah berada di depan rumah Gubernur Sulu, Abdusakur Toto Tan II.
“Gubernur Tan menelpon saya dan mereka menyerahkan ke 10 orang itu kepada kami. Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk membawa mereka ke Zamboanga dan menyerahkannya ke pejabat konsulat mereka,” kata Cayat seperti dikutip dari Inquirer, Minggu (1/5/2016).
Cayat juga memastikan jika para sandera yang dibebaskan adalah para awak kapal tugboat. yang diculik dari perairan Sulu pada tanggal 28 Maret lalu, Di identifikasi bernama Peter Tonson, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputria, Bayu Oktavianto, Reynaldi dan Wendi Raknadian.
Bebasnya sandera abu sayyaf pada 1 Mei 2016 ini tentu bukan tanpa usaha. Mengingat setelah tawaran bantuan militer Indonesia ditolak Filipina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung turun tangan melakukan komunikasi intensif dengan Presiden Filipina Benigno Aquino III.
Tak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI untuk mengerahkan kekuatan penuh mengepung Filipina, guna membebaskan sandera.
“Saya sudah siapkan pasukan di darat, laut dan udara untuk mengambil tindakan di perbatasan Filipina,” ujar Panglima TNI saat menghadiri peringatan HUT ke-64 Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (16/4/2016).
Namun tidak mudah untuk membebaskan sandera di negara lain ! Jokowi rupanya tak kehabisan akal. Tim Senyap pun akhirnya diturunkan.
Tim senyap ini dirahasiakan identitasnya. Mereka inilah yang menjadi kepanjangan tangan Pemerintah RI dalam membebaskan sandera.
“Tim senyap ini khusus diturunkan untuk bebaskan sandera. Bahkan keselamatan mereka sendiri di hutan FIlipina kita tidak tahu. Dan sekarang mereka masih lagi bertugas untuk menyelamatkan yang 4 orang lagi,” ucap Ridwan Habib Pengamat Terorisme dalam acara Breaking News Metro TV malam tadi.