sergap TKP – TANJUNG BALAI
Diduga dipicu Kesalahpahaman antara masyarakat dengan M (41) seorang warga keturunan Tionghoa yang meminta pengurus masjid Al Maksum di lingkungannya mengecilkan volume pengeras suaranya.
Akibatnya sejumlah rumah ibadah dibakar oleh massa yang tersulut emosi. Kemarahan massa tersebut diduga terjadi karena adanya informasi lewat media sosial yang tidak benar dengan mengatakan bahwa masjid tersebut dilarang mengumandangkan adzan.
“Awalnya, mereka mendatangi rumah M dan sempat mau merusak,” ujar Kepala Kepolisian Resor Tanjung Balai, AKBP Ayep Wahyu Gunawan, Sabtu (30/07/2016).
Setelahnya massa yang makin banyak bergerak menuju Vihara Juanda dan berupaya untuk membakarnya tapi mereka dihadang oleh para petugas Polres Tanjung Balai, massa yang emosi akhirnya melempari vihara tersebut dengan batu.
Tidak hanya itu saja massa yang emosi juga merusak beberapa rumah ibadah lain serta beberapa kendaraan. Dalam insiden tersebut sekitar dua vihara dan lima kelenteng yang terletak di Tanjung Balai, Medan, Sumatera Utara serta 3 mobil, 3 sepeda motor dan sebuah bentor bentor menjadi korban amukan massa.
Saat ini ratusan polisi dari Polres Tanjung Balai serta Satuan Brimob Tanjung Balai dan anggota TNI AL sedang berada di lokasi kejadian untuk meredam aksi anarkis masyarakat.