sergap TKP – SURABAYA
Berdasarkan hasil Operasi Sikat Semeru 2017 yang digelar Polda Jatim dan jajaran sejak tanggal 18-29 September 2017 telah terjadi peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan operasi serupa yang digelar pada tahun 2016 lalu.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera yang menyebut ada sekita 35 kasus target operasi (TO) yang berhasil diungkap Polda Jatim dan jajaran.
“Diluar TO, kami berhasil mengungkap 491 kasus dan 498 tersangka di seluruh Polres Jajaran yang ada di Polda Jatim. Jenis kejahatan yang menonjol, pertama kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 95 kasus dan 88 tersangka,” ujar Kombes Pol Barung Mangera.
Di posisi kedua terdapat kasus pencurian dan pemberatan (curat) dengan 71 kasus dan 91 tersangka termasuk dua diantaranya yang ditembak mati Polrestabes Surabaya. Sedangkan diposisi dua terakhir ada kasus senjata tajam (sajam) dengan 58 kasus dan 57 tersangka disusul kasus Gendam dengan 12 kasus dan tujuh tersangka.
Mantan Kabid Humas Polda Sulsel ini juga mengatakan untuk Polres jajaran dengan hasil ungkap paling banyak ditempati oleh Polres Ibukota yaitu Polrestabes Surabaya dengan 74 kasus dan 68 tersangka. Pencapaian tersebut disusul oleh Polresta Sidoarjo dengan 56 kasus dan 50 tersangka. dan diurutan ketiga terdapat Polres Malang dengan 41 kasus dan 44 tersangka.
“Jika dibandingkan 2016 pengungkapan kasus kejahatan mengalami peningkatan begitu juga dengan hasil kejahatan. Dari tahun 2016 ada peningkatan pengungkapan kasus sekitar 10 persen. Kemudian jumlah kasus meningkat 11 persen,” ujar perwira dengan tiga melati di pundaknya tersebut.
Kendati angka kejahatan di Jawa Timur mengalami peningkatan Kabid Humas menyebut hal tersebut merupakan hal yang umum terjadi. “Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak kejahatan. Ini berkaitan dengan berbagai kepentingan yakni ekonomi, politik dan budaya,” ucapnya.