sergap TKP – MOJOKERTO
Guna menciptakan suasana Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2018 yang kondusif dengan melawan pemberitaan bohong (hoax), Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menggelar Jambore Netizen di komplek Blessing Hill Hotel Trawas, Mojokerto. Jumat (23/2/2018).
Kegiatan yang diikuti oleh 10 netizen perwakilan dari masing-masing Polres jajaran Polda Jatim dengan diampingi seorang operator dan Kasubbag Humas dari tiap-tiap Polres ini mengusung tema ‘Jambore Netizen Polda Jatim Bersama sama Lawan Hoax Ciptakan Pemilukada 2018 Jawa Timur Kondusif’.
Dalam sambutannya IIrwasda Polda Jatim Kombes Pol Sutarjo yang menjadi Irup pada upacara pembukaan mengatakan bahwa di era Milenial ini jarak jauh tidak menjadi persoalan. “Sebagai obyek dan subyek komunikasi, kita harus pandai memilah suatu berita. Lebih jauh lagi kita harus pandai membedakan mana berita yang berupa fakta dan mana yang merupakan berita hoax,” ujar Irwasda dalam sambutannya.
Selain itu Kombes Pol Sutarjo juga membeberkan bahwa menurut data yang dihimpun dari Kementerian Kominfo ditemukan data bahwa lebih dari 800 ribu akun di Indonesia terindikasi menyebarkan berita hoax dan atau menyebar berita kebencian (hate speech).
“Pemerintah juga menaruh perhatian yang besar terhadap berita hoax dan Bapak Presiden Jokowi memerintahkan semua lembaga pemerintah memerangi berita hoax atau berita ujaran kebencian. Pemerintah bahkan sudah membentuk lembaga baru yaitu Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN untuk memantau, mengelola dan mengolah media massa dimaksud,” ujar perwira dengan tiga melati dipundaknya tersebut.
Untuk itu Polda jatim juga akan melakukan manajemen media massa dengan melakukan cyber patrol memantau berita berita hoax. Bahkan pada awal tahun 2018 Cyber Patrol Bid Humas Polda Jatim telah berhasil mengcounter 2.400 akun dan telah melakukan take down sebanyak 1.400 akun. “Serangkaian tindakan ini dilakukan agar masyarakat tidak terkena dampak beruta hoax tersebut, tapi semua itu kurang berarti tanpa adanya dukubgan dari masyarakat atau para netizen,” imbuh Kombes Pol Sutarjo.
Tidak hanya itu Irwasda juga berharap agar para netizen bisa turut serta melakukan patroli siber guna menangkal berita-berita hoax. “Para hadirin atau para netizen juga mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan ekosistim atau lingkungan yang baik bagi masyarakat untuk kita tinggalkan kepada anak cucu kita, terutama ekosistim yang berhubungan dengan media massa,” pungkasnya.