sergap TKP – SURABAYA
Divisi Humas Mabes Polri mengharapkan netizen atau warganet untuk dapat menyaring segala bentuk informasi yang diterima sebelum membagikannya kembali melalui media sosial (medsos) untuk mencegah timbulnya konten-konten bohong atau tidak benar (hoax).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto yang juga menerangkan bahwa ancaman yang saat ini berkembang melalui media sosial adalah informasi yang berisi ujaran kebencian, dan konten informasi hoax. Hal ini, mendorong bidang humas Polri untuk mencegah sejak dini.
“Diharapkan seluruh pejabat PID di lingkungan Polri dapat bersama sama mencegah berita ujaran kebencian dan hoax,” ujar Setyo Wasisto disela-sela Diskusi publik Upaya Pencegahan Terhadap Konten Negatif Pada Era Keterbukaan Informasi Publik, Senin (7/5/2018).
Sebab saat ini informasi dapat sangat mudah didapatkan oleh masyarakat dari berbagai sumber. Bahkan informasi tersebut tanpa permisi bisa sampai ke ruang ruang privat, ke gadget, TV maupun Radio. “Untuk itu masyarakat harus menyaring informasi sebelum men sharing (membagikan) informasi,” imbuhnya.
Dalam sambutan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin yang dibacakan oleh Wakapolda Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo disampaikan bahwa informasi berisi ujaran kebencian dan hoax telah menjadi permasalahan khususnya di Jatim yang sebentar lagi akan menghadapi momen Pilkada serentak.
“Yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat demi kepentingan pribadi. Dalam situasi seperti ini, kebutuhan akan Informasi Publik terkait Pilkada akan semakin meningkat. Keadaan ini, berpotensi akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai sarana penggalihan informasi,” ujarnya.