sergap TKP – SURABAYA
Terduga teroris pelaku pengeboman bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya yaitu TM dan TE ternyata cukup tertutup di lingkungannnya. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT Tambak Medokan Ayu, Suwito yang menyebut bahwa keluarga pelaku jarang berkomunikasi dengan tetangga.
Selain itu pelaku cenderung diam dan seringkali keluarga rumah setelahnya maghrib. “Mereka cenderung diam, komunikasi dengan para warga pun jarang jadi kita tidak terlalu bagus sosialnya. Orangnya biasa-biasa saja bahkan penampilannya pun biasa tidak menampakkan hal yang aneh, “ungkap Suwito, Selasa (15/5/2018).
Tidak hanya itu, keluarga pelaku juga juga tidak penah mengikuti kegiatan kampung, baik arisan maupun kerja bakti. Tetapi sang suami yakni TM tetap mengikuti rolling penjagaan kampung di pos depan rumahnya.
“Mereka tidak pernah mengikuti kegiatan kampung seperti arisan maupun kerja bakti, namun kalau ada roling siskampling sang suami ikut hanya itu saja kegiatan bersama dengan warga kampung,” ungkap Suwito.
Bahkan sebelum aksi bom bunuh diri yang dilakukan keluarga terduga teroris ini terjadi tidak nampak aktifitas mencurigakan yang dilakukan oleh keluarga ini. “Tidak ada yang mencurigakan dirumahnya karena mereka biasa-biasa saja, tidak ada pergerakan yang mencurigakan dalam beberapa hari ini,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, keluarga TM dan TE telah tinggal dikawasan tersebut sejak empat bulan yang lalu. Mereka tinggal ditempat ini mengontrak selama dua tahun. Kedua pasangan suami istri ini dikenal sebagai pengusaha tralis.