sergap TKP – SURABAYA
Pasca terjadinya bencana alam gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018). Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) mengirimkan 200 orang personel Sat Brimob khusus SAR (Search and Rescue) BKO (Bawah Kendali Operasi) guna membantu proses evakuasi gempa di Lombok.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengungkapkan bahwa pemberangkatan pasukan ke Lombok ini juga merupakan antensi dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
“Ini sifatnya kemanusian, sesuai intruksi Presiden kepada Kapolri untuk memberikan BKO anggota Polri dalam bantuan kemanusian. Sebanyak dua kompi atau 200 personel Brimob Polda Jatim dan tujuh tenaga medis kita BKO kan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana gempa bumi di Lombok, NTB,” ujar Kapolda Jatim usai memimpin apel BKO personel Sat Brimob Polda Jatim, Senin (6/8/2018) di Bandara International Juanda.
Lebih lanjut Kapolda menerangkan bahwa bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,0 SR (Skala Richter) di NTB cukup menelan banyak korban. Bahkan setidaknya sudah ada 92 korban yang ditemukan meninggal dunia. hal tersebut belum termasuk sejumlah korban yang diperkirakan tertimpa reruntuhan dan belum terdata.
Untuk itu melalui BKO, alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1986 ini bisa membantu proses evakuasi. “BKO ini adalah salah satu tugas yang diatur dalam Undang-undang kepolisian. Yakni tugas kepolisian untuk menghadapi bencana alam. Jangankan bencana, banjir dan kebakaran pun Polisi harus hadir disana. Mudah-mudahan tidak banyak lagi korban jiwa,” harapnya.
Bahkan pasukan yang di BKO tersebut akan bertugas dalam waktu yang tidak ditentukan sesuai dengan perintah dari Mabes Polri. “Intinya, BKO ini sediperlukannya oleh Polda NTB. Kita siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan personel BKO. Tapi jangan semua, karena kita perlu juga pengamanan disini,” terangnya.
hal tersebut juga termasuk bantuan logistik yang sudah terakomodir dan didorong kesana. “Termasuk bantuan dari Bhayangkari membantu melalui pusat. Nantinya pusat akan langsung diteruskan ke NTB. Biar tertata dengan baik dalam memberikan bantuan, karena sudah diatur Mabes Polri,” tandasnya.