Polri Sebut, 91 Kader Jamaah Islamiyah Dilatih Untuk Melawan Negara

oleh -
oleh

sergap TKP – JAKARTA

Polri mengantongi informasi terkait adanya sebanyak 91 kader Jamaah Islamiyah (JI) yang diduga dilatih untuk siap tempur guna melawan negara.

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwon mengatakan, Dari 91 kader Jamaah Islamiyah tersebut, 66 di antaranya sudah dikirim ke Suriah dan beberapa telah kembali ke Indonesia.

“Mereka (JI) sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh yakni negara dan aparat,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol.Argo melalui keterangan resminya, Sabtu (19/20/2020).

“Sebagian besar dari mereka juga sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata,” ujar Irjen Pol. Argo Yuwono

Menurut Kadiv Humas, kader Jamaah Islamiyah itu dipersiapkan untuk menjadi teroris.

“Penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso.” tutur Argo Yuwono.

Argo menerangkan, ada banyak faktor yang menjadikan terorisme tumbuh subur di Indonesia. Salah satunya, karena maraknya penyebaran berita bohong atau hoaks.

“Maraknya penyebaran hoax tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan anti pemerintah makin subur. Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat. Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian,” terang Argo.

Maka sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda, sambung Argo, perlu dilibatkan seluruh stakeholder yang bersentuhan langsng dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi dan keamanan di lingkungan masing-masing.

“Ya perlu peran serta semua stakeholder,” katanya.

Ditambahkan Argo, Densus 88 terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus, mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi sampai dilakukan penegakan hukum.

“Spesifiknya, Densus 88 sudah melakukan penegakan hukum terhadap 20 peserta pelatihan JI,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.