sergapTKP – Gresik
Guna mencegah Kecelakaan di perlintasan kereta api, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Toni Harmanto,M.H meresmikan pembangunan palang pintu pada perlintasan Kereta Api di sebidang JPL 365 Cerme Kabupaten Gresik, pada Jumat (11/08/2023).
Polres dan Pemkab Gresik melakukan pembangunan palang pintu perlintasan Kereta itu guna memberikan keamanan dan keselamatan bersama.
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menyampaikan bahwa dibangunnya palang pintu itu adalah demi keamanan dan keselamatan bersama, khususnya masyarakat yang setiap hari melintas di lokasi tersebut.
“Hari ini Pak Bupati Gresik telah membangun tujuh lintasan sebidang dengan palang pengaman, pos penjaga dan ada dua lagi yang akan dibangun di tahun depan. Ini membuktikan bahwa bapak Bupati sebagai pejabat publik peduli keselamatan warga di ruang terbuka,” ujar Irjen Pol Toni Harmanto
Kapolda Jatim mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 terdapat 144 kecelakaan di pelintasan kereta api tanpa palang pintu di Jatim dan Pada tahun 2022 meningkat menjadi 175 kecelakaan.
“Pada tahun 2023 dalam kurung waktu Januari sampai dengan saat ini sudah terdapat 31 kejadian laka kereta di wilayah Jatim. Tentu kita semua berharap dengan adanya palang pintu seperti ini, bisa mengurangi angka kecelakaan,” tambahnya.
Menurut Irjen Pol Toni, secara pandangan hukum, kecelakaan kereta api bukan semata-mata dikarenakan kelalaian pengendara yang melintas. Akan tetapi juga tanggung jawab pejabat yang seharusnya dapat menjamin keselamatan warga, saat melewati pelintasan kereta api.
“Terima kasih kepada Bupati Gresik, pejabat dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam pembangunan palang pintu, pada lintasan sebidang serta berharap tidak ada lagi kejadian laka kereta api,” jelasnya.
Bupati Gresik itu mengatakan pemasangan ini merupakan komitmen Pemkab Gresik atas kepedulian, keselamatan untuk warganya.
“Kita tidak bisa melihat kebijakan ini menunggu dari PT KAI. Kami tidak menunggu, tapi punya prinsip bagaimana kita menjaga keselamatan warga,”kata Bupati Gresik.
Ia menjelaskan, Desa Sumari yang ada perlintasan kereta api sangat padat.
Pasalnya, daerah itu menjadi penghubung tiga kecamatan secara langsung, yakni, Kecamatan Duduksampeyan, Kecamatan Cerme hingga Kecamatan Benjeng.
“Mobilisasi di perlintasan kereta api sangat tinggi, juga ada anak sekolah, pekerja, aktivitas lain bahkan sampai malam hari. Bayangkan malam hari tanpa palang pintu bertahun-tahun,” pungkasnya.