sergap TKP – SURABAYA
Malam itu, suasana di Jl. Gersikan, Kelurahan Pacarkeling, terasa tenang. Namun, di balik ketenangan itu, ada kesigapan yang terus dijaga.
Hujan dengan intensitas tinggi belakangan ini menjadi ancaman bagi warga Surabaya, termasuk di wilayah Tambaksari.
Demi memastikan keselamatan masyarakat, Babinsa Koramil 0830/08 Tambaksari, Serda Andi Harifianto, turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi Rumah Pompa Gersikan, Sabtu (8/2/2025) malam.
Langkah ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk kepedulian nyata terhadap warga yang kerap dihantui kekhawatiran saat hujan deras mengguyur kota. Rumah Pompa Gersikan menjadi salah satu benteng utama dalam mengendalikan banjir, dan malam itu, Serda Andi ingin memastikan semuanya berjalan optimal.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa debit air masih dalam batas normal, berkisar antara 0 cm hingga 10 cm. Satu unit mesin pompa banjir dan satu unit pompa sludge juga dalam kondisi siaga penuh.
Tak hanya itu, petugas kebersihan dan operator Rumah Pompa tetap berjaga, memastikan setiap kemungkinan dapat diantisipasi dengan cepat.
“Kami tidak ingin kecolongan. Setiap peralatan harus dalam kondisi prima, dan koordinasi dengan pihak terkait terus kami lakukan. Semua ini demi kenyamanan dan keselamatan warga,” ujar Serda Andi dengan penuh keyakinan.
Banjir bukan sekadar genangan air, ia bisa membawa dampak yang lebih luas—mulai dari kerugian materi hingga gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan seperti yang dilakukan malam itu bukan hanya tugas pemerintah atau petugas teknis, tetapi juga tanggung jawab bersama.
Dengan pengecekan rutin dan kesigapan petugas, diharapkan sistem pengendalian banjir di Tambaksari dapat terus berfungsi dengan maksimal.
Sehingga saat hujan turun, warga tak lagi harus cemas, karena ada mereka yang selalu berjaga, memastikan air tetap mengalir dan Surabaya tetap aman.