sergapTKP – SURABAYA
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Apel Siaga Komitmen Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting pada Rabu (19/3). Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Sebanyak 30 Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) diberangkatkan menggunakan motor untuk mengunjungi keluarga sasaran yang berisiko mengalami stunting. Langkah ini merupakan bagian dari Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), sebuah inisiatif berbasis gotong royong yang menghimpun donasi dari masyarakat untuk membantu keluarga yang membutuhkan.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, menegaskan bahwa kegiatan ini juga bertepatan dengan momen Safari Ramadhan, di mana bantuan berupa makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, serta perbaikan rumah tidak layak huni, disalurkan kepada keluarga sasaran.
“Hari ini kami melaksanakan Safari Ramadhan dengan mendistribusikan donasi dari orang tua asuh. Bantuan ini berasal dari komunitas PKB di Surabaya yang mengumpulkan dana untuk keluarga yang berisiko stunting,” jelas Maria Ernawati.
Kunjungan kepada keluarga sasaran dilakukan di beberapa lokasi, salah satu nya rumah keluarga Saiful Arif resiko stunting didaerah ngagel Ngagel Timur yang menerima bantuan nutrisi untuk anak usia bawah dua tahun atau umur 0-24 bulan (Baduta) selain baduta sasaran 1000 HPK adalah ibu hamil dan ibu menyusui.
sementara bantuan non-nutrisi diberikan kepada keluarga Saiful Anwar resiko stunting di pucang sewu berupa perbaikan sanitasi melalui jambanisasi bantuan nonutrisi lainnya dapat berupa perbaikan rumah tidak layak huni dan penyediaan air bersih
Tak hanya itu, BKKBN juga menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi seperti ITS dan UPN untuk pengadaan teknologi air bersih, serta Kementerian PUPR dalam upaya renovasi rumah layak huni.
Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Ia mengungkapkan bahwa di wilayahnya terdapat 10 anak pra-stunting dan 6 anak stunting yang terus mendapatkan pendampingan dari tenaga kesehatan.
“Anak-anak yang sudah stunting kami bawa ke puskesmas atau rumah sakit rujukan, sementara yang pra-stunting kami upayakan agar tidak sampai mengalami stunting. Terima kasih kepada BKKBN yang telah memberikan perhatian lebih bagi warga kami,” ujarnya.
Sebagai rangkaian dari kegiatan ini, BKKBN juga membuka UPPKA Ramadhan Sale 2025, sebuah bazar yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga melalui usaha mikro.
Maria Ernawati menutup acara dengan menegaskan bahwa pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat dan sektor swasta. “Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa mewujudkan generasi bebas stunting di masa depan,” pungkasnya.