sergap TKP – KOTAWARINGIN BARAT
Dalam rangka mempererat hubungan dengan tokoh adat dan memperkuat pemahaman sejarah budaya lokal, Komandan Lanud Iskandar, Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto, M.Han beserta staf melaksanakan kunjungan kehormatan, silaturahmi ke Ama Pangeran di Istana Kuning, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (28/4/2025).
Kedatangan Danlanud Iskandar bersama dengan Kadisops, Kaintel, Ps. Kadispers, Dansatpom dan Kainfolahta disambut langsung oleh Ama Pangeran Muasjidinsyah selaku pemangku adat Kesultanan Kutaringin di Istana Kuning.
Suasana penuh keakraban mewarnai pertemuan tersebut, yang berlangsung dalam nuansa kebesaran budaya dan sejarah Kesultanan.
Dalam kesempatan tersebut, Danlanud Iskandar menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk penghormatan kepada tokoh adat sekaligus upaya menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya yang menjadi bagian penting dari jati diri bangsa.
“Lanud Iskandar berkomitmen tidak hanya menjaga kedaulatan udara, tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan sejarah dan budaya lokal, karena budaya adalah kekuatan yang membentuk karakter bangsa,” ujar Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto, M.Han
Ama Pangeran mengapresiasi kunjungan tersebut dan berharap sinergi antara Lanud Iskandar dengan Istana Kuning dapat terus terjalin, khususnya dalam mendukung pelestarian tradisi, budaya, dan sejarah di wilayah Kotawaringin Barat.
Dalam kunjungan ini, Danlanud Iskandar dan Ama Pangeran juga membahas sejarah Operasi Penerjunan Pertama RI di Kotawaringin Barat sebagai cikal bakal Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), hal tersebut untuk membuka wawasan seluruh masyarakat tentang peran serta Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Tanah Kalimantan.
Melalui kegiatan ini, Lanud Iskandar menunjukkan komitmennya untuk terus bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat, serta berperan aktif dalam menjaga harmoni sosial dan memperkuat ketahanan budaya di Bumi Tambun Bungai. Dan juga sebagai penghargaan kepada pelaku sejarah dengan terus mengingat sejarah karena bangsa besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.