sergap TKP – JAKARTA
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menegaskan seluruh layanan tetap berjalan normal dan optimis jalankan program kerja yang sudah ada meskipun mengalami pemangkasan anggaran pada Tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, pada Selasa (6/5/2025).
Kepala Basarnas menjelaskan bahwa dengan anggaran yang terbatas saat ini, Basarnas tetap membuat skala prioritas serta mempertahankan skill dan kompetensi agar selalu siap siaga untuk melaksanakan tugas dalam memberikan layanan SAR kepada masyarakat.
“Tugas kami kan memang kesiapsiagaan dan karena itu kami harus berlatih dan sarprasnya pun harus digunakan olah gerak agar tetap bisa digunakan, sehingga itu yang kami lakukan agar tugas pokok tetap bisa dilaksanakan meskipun dengan keterbatasan,” jelasnya.
Basarnas juga menjaga standar kompetensi internasional yakni INSARAG yang harus dipenuhi persyaratannya untuk mencapai level heavy.
“Terakhir kami mendapatkan sertifikat INSARAG 2019 dan seharusnya setiap lima tahun sekali dilakukan penilaian namun karena ada covid maka bisa ditunda tahun depan,” imbuhnya.
Meski dengan anggaran yang terbatas, Kabasarnas menegaskan bahwa akan mempertahankan kompetensi SDM sesuai standar INSARAG untuk tetap dapat melaksanakan tugas ke luar negeri.
“Jika tidak bisa dipertahankan maka INSARAG hanya bisa tugas ke luar negeri untuk menyelamatkan WNI saja dan dengan kemampuan level heavy kami bisa melaksanakan tugas kemanusiaan di dua lokasi atau negara yang berbeda,” sambung Kabasarnas.
Selain itu, Kepala Basarnas juga ingin meningkatkaan kompetensi para instruktur yang menjadi acuan dalam melatih para potensi SAR untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.
