sergap TKP – SURABAYA
Data perkembangan penderita Covid-19 nasional terus bertambah, Untuk meminimalisasi hal tersebut Pemerintah Propinsi Jawa Timur terus berupaya salah satunya dengan menyiapakan ruang observasi untuk penanganan kasus Covid-19.
Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Berdasarkan data terbaru terdapat kenaikan cukup signifikan karena sehari sebelumnya jumlah ruang observasi yang tersedia hanya 2.527 desa/kelurahan atau setara 29,9 persen.
“Setelah kami koordinasi kemarin bersama Forkopimda Jatim dan kabupaten kota, jumlah ruang observasi yang tersedia kini mencapai 3.631. Kami harapkan jumlah ini akan terus bertambah,” kata Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat(10/4/2020).
Gubernur mengapresiasi seluruh aparat desa maupun kelurahan yang telah menyediakan tempat untuk ruang observasi. Ruangan itu nantinya akan digunakan pekerja migran maupun pemudik yang datang dari daerah episentrum untuk menjalani observasi atau isolasi selama 14 hari.
Gubernur mengatakan, Ruangan itu nantinya akan digunakan pekerja migran maupun pemudik yang datang dari daerah episentrum untuk menjalani observasi atau isolasi selama 14 hari.
“Kami mohon dengan sangat bagi para pemudik yang baru datang untuk melakukan proses observasi atau karantina selama 14 hari. Ini untuk kebaikan kita bersama, keluarga serta lingkungan sekitar,” ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan saat ini terdapat 527 area permukiman yang menerapkan tertib physical distancing. Penegakannya melibatkan 39 jajaran Polres se-Jatim.
Menurutnya, hal ini penting sebagai salah satu upaya memutus rantai penularan Covid-19. Selain juga tentunya menjaga diri dan lingkungan tetap sehat.
“Area tertib physical distancing ini diterapkan untuk memastikan warga tetap tinggal di rumah dan hanya keluar untuk urusan yang urgen, seperi logistik, kesehatan dan perekonomian atau perdagangan. Warga yang masuk atau keluar permukiman akan didata dengan detail,” ucapnya.
Sementara itu, terkait perkembangan Covid-19 di Jatim, total ada sebanyak 256 kasus positif atau bertambah 33 kasus hingga Jumat (10/4/2020) pukul 17.00 WIB. Selain itu, jumlah pasien dalam pengawasan 1.333 orang dan 13.341 ODP.
Dari data tersebut, ada penambahan 6 orang yang dinyatakan sembuh sehingga total 63 orang pasien atau setara dengan 24,61 persen. Rincianannya, 5 orang dari Kota Surabaya dan seorang dari Kabupaten Madiun.
“Berdasarkan data ini, presentase keaembuhan di Jatim masih paling tinggi di Pulau Jawa. Tentunya, ini berkat dedikasi, profesionalitas dan kerja keras semua tenaga medis yang menangani pasien Covid-19,” tutur nya.
Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia ada sebanyak 22 orang atau setara dengan 8,59 persen. Untuk itu, Gubernur menghimbau masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah.
“Kembali kami mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah, tinggal di rumah, jaga jarak aman serta terapkan pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.
.