sergapTKP – SURABAYA
Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, meningkatkan keamanan dengan melakukan sterilisasi di sejumlah klenteng, tempat ibadah umat Khonghucu. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kekhusyukan umat dalam menjalankan ibadah.
Tim Satuan Samapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak, yang dipimpin oleh Ipda Rangga Kriswardan, S.H., M.H., melaksanakan sterilisasi di lima klenteng utama di Surabaya, yaitu Klenteng Hong Tiek Han, Klenteng Sukhalokasa, Klenteng Pak Kik Bio Hian Thian Siang Tee, Klenteng Sam Poo Tau Djien, dan Klenteng Sanggar Agung/Hong San Surabaya.
Sterilisasi dilakukan secara menyeluruh, meliputi area dalam (indoor) maupun luar (outdoor) klenteng. Tim memeriksa setiap sudut untuk mendeteksi potensi ancaman benda berbahaya yang dapat mengganggu jalannya ibadah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi potensi ancaman benda berbahaya yang dapat mengganggu ibadah saudara-saudara kita umat Khonghucu,” tutur Iptu Suroto, Kasihumas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, pada Selasa (28/01/2025).
Sterilisasi dimulai sejak pagi hari. Klenteng Sam Poo Tau Djien menjadi klenteng pertama yang disterilisasi pada pukul 08.20 WIB. Setelah dinyatakan aman, area klenteng diserahkan kepada pihak keamanan setempat. Kemudian, tim melanjutkan sterilisasi ke klenteng-klenteng lainnya.
“Secara umum, kegiatan sterilisasi berjalan dengan aman, kondusif, dan terkendali,” ujar Iptu Suroto. “Kami ingin memastikan masyarakat dapat beribadah tanpa rasa khawatir.”
Kegiatan sterilisasi ini merupakan bagian dari komitmen Polres Pelabuhan Tanjung Perak dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta implementasi UU No. 2 Tahun 2002 Pasal 13 dan 14 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Skep Kapolri Nomor 252/IV/2004 tentang Pelacakan dan Sterilisasi oleh Unit Satwa.
“Keamanan tempat ibadah menjadi prioritas, terutama dalam momen penting seperti perayaan Tahun Baru Imlek melalui Langkah ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Khonghucu di Surabaya.” pungkas Iptu Suroto.