Usai Tinjau Mapolsek Tambelangan, Kapolda Ungkap Pihaknya Kantongi Identitas Pelaku Pembakaran

oleh -

sergap TKP – SURABAYA

Usai bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi meninjau Mapolsek Tambelangan, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menyebut pihaknya telah mengatongi identitas para pelaku pembakaran.

Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan pihaknya sudah mendapatkan nama-nama berserta foto para pelaku. Sehingga saat ini pihaknya tinggal menunggu momen yang tepat untuk memeriksa pats pelaku pembakaran Mapolsek Tambelangan tersebut.

“Untuk pelaku identitas sudah ada, insyaallah akan kami panggil pemeriksaannya di sini. Karena untuk wilayah sana tidak memungkinkan. Kami dalam waktu dekat komunikasi dengan tokoh agama meminta menyerahkan pelaku tersebut,” ungkapnya di Mapolda Jatim usai kembali dari Mapolsek Tambelangan, Kamis (23/5/2019).

Selain itu, Luki juga mengungkapkan bahwa di lokasi kejadian ditemukan puluhan botol molotov dan botol bensin yang diduga digunakan oleh para pelaku untuk melempari gedung Mapolsek, sehingga memicu terjadinya kebakaran.

“Di TKP tim inafis dari Surabaya sudah ada, sudah melakukan identifikasi. Di sana memang banyak ditemukan botol atau molotov botol yang dilempar dari luar pagar. Banyak yang tercecer botol yang berisi bensin, hampir kurang lebih 30 botol yang belum sempat dipakai, yang ada di temukan di TKP di luar di luar Polsek,” ucapnya.

Mantan Wakabaintelkam Polri tersebut juga menjelaskan kondisi Mapolsek Tambelangan sudah terbakar habis, selain itu kebakaran juga melalap tiga mobil dan sebelas sepeda motor yang berada di lokasi kejadian.

“Kami sudah meninjau lokasi, kami melihat langsung polsek itu sudah habis terbakar, ada mobil dinas dua, kendaraan roda duanya satu, yang 10 kendaraan pribadi. Dan ada satu mobil warga masyarakat yang titip yang ikut terbakar habis,” jelasnya.

Sementara terkait motif pembakaran oleh para pelaku, Luki menyatakan motifnya pihaknya masih belum bisa memastikan. Tetapi dari informasi yang berkembang pelaku menanyakan beberapa temannya di Jakarta ditangkap.

“Isu ini berkembang di Pamekasan juga, Alhamdulillah di Pamekasan bisa diredam. Tapi di Sampang masyarakat tidak bisa. Pada saat tokoh agama negosiasi tahu-tahu masyarakat sudah lakukan pelemparan,” ungkapnya.

Kendati demikian saat ini situasi dan kondisi di Sampang sudah berangsur kondusif, khususnya setelah Forkopimda Jatim bertemu dengan tokoh masyarakat, adat dan pemuda di Sampang.

“Alhamdulillah insyaaallah tokoh agama dan tokoh masyarakat meyakinkan kami tidak terjadi hal yg terulang. Dan kami terima kasih pasukan TNI sangat banyak di sana sampai sekarang stand by di lokasi. Kita juga lakukan patroli di Jatim secara keseluruhan,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Ia juga berharap agar kejadian semacam ini tidak kembali terulang dan Jatim kembali aman dan kondusif.

“Mudah-mudahan Jatim tidak ada hal yang serupa. Saya, Kapolda dan Pangdam lakukan ikhtiar maksimal untuk kondusifitas keamanan di Jatim, terutama di akhir Ramadan, mudah-mudahan bisa aman, tentram, khusyuk dan damai,” harap Gubernur wanita pertama di Jatim tersebut.

Untuk diketahui, sebelumnya sejumlah massa membakar Mapolsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur pada Rabu, (22/5) sekitar pukul 22.00 WIB malam. Saat itu sejumlah yang datang secara tiba-tiba datang ke Mapolsek melempari kantor tersebut menggunakan batu. 

Pihak kepolisian setempat sudah berupaya memberikan pengertian dan melarang massa tersebut berbuat anarkis, namun imbauan tersebut justru tidak diindahkan dan dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin anarkis, hingga berujung pada pembakaran Mapolsek.

No More Posts Available.

No more pages to load.