sergap TKP – SURABAYA
Bertempat di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Apel Dansat TNI Angkatan Darat (AD) tersebar Kodam V Brawijaya, Tahun Anggaran (TA) 2020.
Hal ini sebagai bentuk sinergi tiga pilar dalam kepemimpinan kolaboratif di Jatim. Kegiatan ini juga menjadi bagian strategis untuk terus menerus melakukan konsolidasi khususnya di Kodam V Brawijaya. L
“Hari ini, Sinergitas diantara semua elemen menjadi kebutuhan. Betapa bahwa berbagai dinamika yang harus kita lakukan, antisipasi melalui program-program dan gerakan strategis, membutuhkan kolaborasi semua lini, semua sektor, semua stakeholders.” ujar Gubernur Khofifah.
Pada kesempatan tersebut Gubernur juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di cluster-cluster baru.
“Ada hal yang menjadi pesan pak Presiden, awas cluster keluarga, awas cluster perkantoran dan awas cluster pilkada. Ini harus kita antisipasi karena ekonomi harus bergerak tetapi proteksi dan perlindungan kesehatan masyarakat juga harus tetap di jaga,” ujar Khofifah.
Sementara itu Kapolda Jatim menyebut saat ini kepemimpinan produktif perlu lebih mengedepankan prinsip-prinsip kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi.
“Jadi dalam konteks persoalan yang kita hadapi. Covid-19, Pilkada, gangguan Kamtibmas, kita harus berkolaborasi, kita harus berkomunikasi, kita harus berkomunikasi,” ujarnya.
Fadil juga menyebut fungsi deteksi atau monitoring perlu diperkuat, sehingga apabila ada isu tentang pilkada, covid-19, liga, maupun isu tentang keamanan pihaknya hanya fokus kepada penegakan hukum, maka hal itu akan menjadi persoalan.
“Ini adalah pendekatan-pendekatan pemolisian moderen saat ini.” imbuh Kapolda Jatim.
Apabila kolaborasi bisa dilakukan oleh TNI dan Polri di tingkat bawah, seperti Kapolsek dengan Danramil, dan Dandim Dengan Kapolres untuk melakukan monitoring dan deteksi, bisa melakukan komunikasi atau sharing informasi.
“Kolaborasi dan komunikasi serta koordinasi dalam melakukan intervensi. Karena prinsip untuk menghadapi persoalan itu tidak bosa lagi dilakukan secara sendiri-sendiri. Demikian juga persoalan yang kita hadapi itu harus berorientasi kepada pemecahan masalah,” jelasnya.
Hal ini sekaligus untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri. Sebab kepemimpinan satuan yang unggul terpercaya dan moderen kedepan adalah. Komandan yang mengedepankan, Kolaborasi, Komunikasi, dan Koordinasi.
“Kita harus tampil dan hadir sebagai pelindung, pengayom, pelayan, sahabat serta penolong masyarakat. Dalam situasi pendemi saat ini, kehadiran TNI Polri untuk memberikan pertolongan adalah sesuatu yang kita harapkan,” pungkasnya.