sergap TKP – JAKARTA
Pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang diperkirakan jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) langsung memberangkatkan sebanyak 4 tim Yontaifib 1 Mar dipimpin oleh Lettu Marinir Sofi Rahmadani Ilmi untuk membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Sabtu (09/01/2021).
Dalam pencarian itu, prajurit Yontaifib 1 Mar telah berkoordinasi dengan Basarnas serta unsur-unsur terkait untuk pergerakan pencarian, berdasarkan data Flight Radar, pesawat tersebut hilang kontak tak lama setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta dan tak ada komunikasi saat berada di Perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut direncanakan terbang dari Bandara Soetta Tangerang pukul 13.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pada pukul 15.15 WIB, namun karena delay pesawat akhirnya take off dari bandara soetta pada pukul 14.36 WIB, namun baru 4 menit mengudara, pesawat Sriwijaya Air tersebut sudah tidak menjawab panggilan dari pihak ATC (Air Traffic Control) dan hilang dari radar.
Selanjutnya, Komandan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Danyontaifib 1 Mar) Letkol Marinir Abdilah, M.Tr.Opsla., menekankan kepada seluruh Prajuritnya agar selalu siap dalam melaksanakan setiap kegiatan, dengan tetap memperhatikan prosedur keamanan (zero accident), serta melaksankan tugas dengan penuh tanggung jawab.