sergap TKP – JAYAPURA
Untuk meningkatkan kesehatan dimasa pertumbuhan dimana menginjak masa remaja, 4 orang anak perbatasan yang di asuh oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 100/PS Pos Kotis dikhitan atau disunat, yang berlokasi di Kampung Koya Karang, Kabupaten Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 100/PS Mayor Inf M. Zia Ulhaq, S.Sos, dalam rilis tertulisnya di Wonorejo, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua. Minggu,(10/01/2021).
Dansatgas mengungkapkan, tepatnya pada hari Minggu pagi, personel kesehatan Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif Raider 100/PS yang dipimpin langsung oleh Dokter Satgas Letda Ckm dr. Teguh Pratikto, beserta 2 orang personel Pos Kotis Satgas Pamtas Yonif Raider 100/PS melaksanakan khitanan atau sunat, yakni anak dari Bapak Tandi Bua, Azrul (12), Fadil (12) dan anak dari Bapak Maslan, Asrul (11), Asril (11) yang masih dalam masa pertumbuhan menuju dewasa.
Tepatnya pada minggu kedua bulan Januari ini, keluarga keempat anak tersebut menyampaikan langsung kepada personel Kotis bahwa mereka anaknya meminta untuk di sunat karena mengetahui manfaatnya penting bagi kesehatan, seperti beberapa teman-teman disekolahnya yang baru saja disunat.
“Harapan kita bersama dengan merawat dan bimbingan yang diberikan para personel yang bertugas di Pos kotis, kelak akan mengantarkan mereka menjadi anak yang sukses dan dapat membaggakan orangtua,” ucap Dansatgas.
Hal serupa juga disampaikan Dokter Satgas Yonif Raider 100/PS Letda Ckm dr. Teguh Pratikto, menjelaskan bahwa Sunat adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Sunat bisa dilakukan dengan metode pembedahan biasa, sunat cincin, atau pun dengan sunat laser.
Di Indonesia, umumnya proses ini dilakukan saat anak laki-laki menduduki sekolah dasar. Yang jelas, semakin tua usia anak lelaki atau pria yang disunat, semakin besar juga risiko dan tingkat kerumitannya.