Kapolda Jatim Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Semeru 2021

oleh -
oleh

sergap TKP – SURABAYA

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Sekdaprov Jatim memimpin Apel Gelar Pasukan menggelar Ops Ketupat Semeru 2021.

Dikatakan oleh Kapolda Jatim, apel gelar pasukan kali ini adalah bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H.

Adapun sejumlah aspek yang dicek antara lain meliputi aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan pihak-pihak
terkait mulai dari unsur TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.

“Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan
aktifitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri,” jelas Kapolda Jatim, Rabu (5/5/2021)

Untuk menekan angka penyebaran virus yang telah mewabah lebih dari satu tahun ini, pemerinta kembali mengambil kebijakan larangan mudik pada Hari Raya Idul Fitri.

“Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil melalui berbagai macam pertimbangan, yaitu pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93 persen setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020/1441 H,” sambungnya

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, akan terdapat pergerakan orang yang melakukan mudik sebesar 81 juta orang apabila Pemerintah tidak melaksanakan larangan mudik.

“Namun setelah diumumkannya larangan mudik, masih terdapat 7 persen atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik. Oleh karena itu, kegiatan Operasi Ketupat 2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi,” ujar Kapolda Jatim.

Adapun personel yang dilibatkan dalam operasi kali ini adalah sebanyak 155.005 personel gabungan yang terdiri atas 90.592 personel Polri, 11.533 personel TNI serta 52.880 personel instansi terkait seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, Pramuka, dan Jasa Raharja.

Ratusan ribu personel tersebut bakal ditempatkan di 381 pos penyekatan, 1.536 pos pengamanan, 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu.

“Untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkan kegiatan posko di terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun. Posko ini bukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.