sergap TKP – LUMAJANG
Tim DVI Polda Jatim kembali mengidentifikasi 35 jenazah korban erupsi Gunung Semeru yang 5 jenazah diantaranya telah diserahkan ke pihak keluarga.
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Erwinn Zainul Hakim menyebutkan bahwa sebelumnya pihak DVI telah mengidentifikasi 35 jenazah dari 38 jenazah dan 9 bodypack yang diterima pihaknya.
Sementara yang telah diserahkan ke pihak keluarga adal 5 jenazah yang keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki. “Untuk diketahui lima jenazah itu ialah jenazah B-007 atas nama Agus Sriwanto (31) warga Curah Kobokan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang teridentifikasi melalui DNA, jenazah B-008 atas nama Giman (87) warga Curah Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo yang teridentifikasi melalui DNA,” ujar Kabid Dokkes.
“Jenazah lainnya, adalah B-012 atas nama Mistono (45) warga Dusun Kebondeli Utara Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro yang teridentifikasi melalui sekunder, jenazah B-018 atas nama Mulyanto (28) warga Dusun Curah Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo yang teridentifikasi melalui DNA dan jenazah B-022 atas nama Sofyan Fauzi (31) warga Bumiaji, Kota Batu yang teridentifikasi melalui DNA,” sambungnya.
Kombes Erwinn mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami 3 jenazah yang saat ini masih memasuki tahap identifikasi. “Karena data DNA-nya, beberapa hari lalu diambil. Sehingga butuh waktu pencocokan,” terangnya.
“Adapun 3 jenazah yang belum teridentifikasi dengan ciri-ciri diantaranya, Label B/023, jenis kelamin laki-laki, tinggi badan antara 170-180 cm, umur diatas 25 tahun, botak, ditemukan di wilayah sumbewuluh, Label B/031, jenis kelamin wanita, tinggi badan antara 160-170 cm, usia diatas 40 tahun, ditemukan di Kampung Renteng, Label B/043,jenis kelamin laki-laki, tinggi badan antara 145-155 cm, ditemukan di Kamar Kajang,” bebernya.
Sementara itu, Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno menyebutkan posko DVI bakal dibuka hingga 3 Januari tahun depan. Pihaknya memastikan bakal memberikan pelayanan penuh terhadap masyarakat yang kehilangan keluarganya.
“Ini sangat kami perlukan. Keluarga dekat, adalah orang yang sangat membantu untuk data antemortem atau identifikasi,” kata AKBP Eka Yekti.