sergap TKP – SURABAYA
Seorang wanita berinisial TYL korban dugaan investasi bodong robot trading Fahrenheit melaporkan uplinenya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya.
Didampingi kuasa hukumnya Erick Komala, S. H., M. H., TYL melaporkan uplinenya yang berinisial HK (51), agen salah satu asuransi ternama yang berkantor di Surabaya atas dugaan penipuan dan atau penggelapan.
Kuasa hukum korban menjelaskan, pada mulanya terlapor ini adalah agen asuransi di Surabaya yang sudah punya kantor dan merupakan senior manager. Sedangkan kliennya merupakan nasabah asuransi yang ditawarkan oleh terlapor
“Pelapor ini adalah nasabahnya asuransinya, jadi sudah mempunyai kepercayaan karena sudah ikut asuransi lama dengan terlapor. Setelah itu terlapor menawarkan investasi ini yang bernama Fahrenheit yang pakai robot,” jelas Erick, Rabu (18/5/2022).
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan bahwa kliennya sempat ragu dan tidak percaya dengan rovot trading yang ditawarkan oleh terlapor.
“Awalnya klien saya ini tidak percaya, robot ini kan nggak jelas, tapi karena sudah hubungan baik dan klien saya pikir yang ngajak ini kan orang asuransi, jadi mereka coba-coba seperti itu,” sambungnya.
Di awal-awal kliennya menyetorkan uang sekitar Rp 82 juta sekian dan langsung diberikan keuntungan yang tidak diketahui berapa jumlahnya.
“Langsung diberi keuntungan tapi beliau tidak tahu berapa keuntungannya. Tapi di transfer – transfer begitu, kan robot jadi kita tidak tahu. Jadi itungan-itungannya bisa dapat berapa itu kita tidak tahu,” ujar Erick.
Selanjutnya TYL kembali diminta untuk menyetorkan sejumlah uang hingga mencapai lebih dari Rp 900 juta. “Terus setelah itu, disuruhlah lagi inject lagi ini segini, inject lagi seperti itu,” ucapnya.
Namun pada sekitar bulan Februari 2022 atau tiga bulan semenjak kliennya ikut investasi robot trading ini pada November 2021 silam, Fahrenheit tiba-tiba down.
“Servernya down alasannya, servernya maintenance, begini-begini, jadi harus bersabar. Tenang aja Fahrenheit ini bukan scam kok, karena yang lalu-lalu itu kan banyak yang scam kan. Terus setelah itu beberapa saat kemudian, wah ini sudah loss ini, nggak bisa balik, sudah hilang ini duitnya, Tiba-tiba begitu,” bebernya.
Erick juga menjelaskan pada awal kliennya ikut investasi yang ditawarkan, uang ditransferkan ke rekening HK, uplinenya. “Awal pertamanya itu transfernya ke rekening beliau (terlapor), bukan ke rekening PT. Yang kedua, ketiga baru ke rekening PT dan rekening yang ditujuk terlapor ada atas nama Hariyanto,” ujarnya.
Diungkapkan pula oleh Erick untuk ikut investasi bodong tersebut korban diminta menyetorkan minimal USD 5000 dollar yang di kurskan Rp15 ribu. “75 juta masuk rekening yang ditunjuk, 7,5 juta masuk ke rekening robot itu ibaratnya jasanya robot jadi saya nggak tau,” jelasnya.
“Jadi selalu seperti itu kalau transfer itu, 10 persennya untuk robot, robot itu atas nama PT. Perjanjian keuntungannya sanga meyakinkan sampai dijanjikan keuntungan bisa sampai 90 persen, dilihat dari berapa yang kamu punya,” pungkasnya
Seperti diketahui sebelumya, robot trading Fahrenheit telah dinyatakan ilegal dan diblokir platform aplikasinya oleh Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada Februari 2022.