sergap TKP – SURABAYA
Sebanyak 15 anggota Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur akhirnya melakukan cabut bai’at anggota JI serta berikrar setia pada NKRI dan Pancasila. Hal tersebut berlangsung di gedung Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan No.110 Bubutan, Surabaya.
Hal ini disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Kasdam V Brawijaya, Diridensos Brigjen Arif Makhfudiharto, Wakil Ketua DPRD Prov. Jatim, Wakajati Jatim, KBO Binda Jatim, serta dari Kementerian Agama, MUI.
Sementara itu, Direktur Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Antiteror Brigjen Arif Makhfudiharto juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintahan Provinsi Jatim dan jajarannya yang membantu dan mendukung kegiatan tersebut.
“Kegiatan tersebut dilakukan sebagai langkah pembinaan dan pendampingan terhadap Jamaah Islamiyah. Untuk prosesnya kita lakukan asesmen bersama dengan psikologi Universitas Brawijaya,” ujarnya.
Pelibatan psikologi dalam hal ini adalah untuk mendampingi 15 anggota JI tersebut selama 6 bulan sampai mereka sadar dan mencabut bai’at kesetiaan anggota Jama’ah Islamiyah untuk ikrar setia terhadap NKRI dan Pancasila.
“Kedepan pendampingannya, mereka dianggap sebagai masyarakat yang bebas, yang mentaati semua aturan-aturan di negara kita dan pastinya mengakui kebhinekaan tunggal ika,” sambungnya.
Ditambahkan oleh, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah menimbulkan korban dan kerusakan, sehingga memerlukan upaya pencegahan dan penegakan hukum.
“Ikrar yang dilaksanakan saat ini merupakan momentum untuk mendukung seluruh tekad, komitmen, serta usaha pemerintah, penegak hukum dan stake holeder terkait, serta seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Hal ini juga diapresiasi Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak yang mengapresiasi Densus 88 dan Polda Jatim atas kerja keras dalam pembinaan terhadap tekminologi radikalisme yang ada diwilayah Jatim.
“Pemerintahan Provinsi Jatim bersama stake holder terkait terus berjuang dalam menanggulangi radikalisme yang ada di Jatim, kepada Jamaah Islamiyah yang ada di Jatim,” pungkasnya.