sergap TKP – JAKARTA
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Fikri Faqih merespon kasus yang menimpa calon jemaah haji Indonesia, Heri Risdyanto, yang harus dideportasi dari Arab Saudi, akibat pembatalan visa sepihak. Minggu (8/6/2025).
Fikri menilai kasus ini sebagai kegagalan sinkronisasi data antara Indonesia dan Arab Saudi.
Menurutnya, masalah utamanya adalah kegagalan sistem dan lemahnya perlindungan negara. Sehingga, solusi yang ditawarkan pun berfokus pada dua hal tersebut.
Pertama, Reformasi Sistem. Fikri mendesak adanya sinkronisasi total antara SISKOHAT (Sistem Penyelenggaraan Haji Indonesia) dan berbagai sistem baru Arab Saudi, termasuk yang terbaru adalah Massar Nusuk, yang akan menjadi platform tunggal validasi data. Kedua, adalah jaminan perlindungan.
Fikri mengharapkan jaminan keberangkatan bagi Heri pada tahun berikutnya dan mendesak Kemenag, Duta Besar RI, hingga Konjen RI untuk lebih proaktif.