sergap TKP – SURABAYA
Sebagai wujud dukungan terhadap TNI-Polri yang telah berhasil memulihkan kondusifitas di Jatim pasca insiden terorisme bom pada 13-14 Mei 2018 lalu, puluhan pengusaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Pengusaha serta ekspatriat, menggelar Deklarasi Jawa Timur Aman dan Damai.
Bertempat di Hotel Majapahit kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti Gubernur Jatim Soekarwo, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, serta pejabat utama Polda dan Pemprov Jatim.
Ketua Forkas Pengusaha Jatim Nur Cahidin mengatakan bahwa tragedi bom di Surabaya memang cukup berdampak besar. Namun hal tersebut dapat segera diselesaikan oleh Polri dan TNI. “Itu sifatnya hanya sementara, sesaat saja setelah dari Kapolda, Pangdam, melakukan pekerjaan yang sangat cepat itu, mampu memberikan keyakinan, kepercayaan rasa aman,” ujarnya, Rabu (30/5/2018).
Pihaknya juga merasa yakin dan optimis terhadap situasi keamanan di Jatim yang akan berjalan aman damai dan jauh dari teror-teror semacam itu. “Karena sudah disahkan undang-undang antiterorisme menjadikan optimis kita bahwa, ke depan kejadian-kejadian seperti itu bisa diminimalkan. Tentunya akan memberikan dampak positif terhadap iklim investasi iklim berusaha di Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga berharap dengan diadakannya deklarasi ini para pengusaha juga diharapkan memiliki komitmen. “Kumpulan komitmen-komitmen itu menjadi satu menjadi sikap untuk Jawa Timur damai. Saya kira ini luar biasa,” ujar Soekarwo.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin juga menjelaskan bahwa situasi dan kondisi di Kota Surabaya dan Jawa Timur pasca tragedi bom Surabaya sudah aman. “Sudah tenang-tenang saja, aman-aman saja, dimana-mana sudah mulai macet, mal-mal sudah mulai penuh, berarti Jatim sudah aman,” tutupnya.