sergap TKP – SURABAYA
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut korban penyalahgunaan narkotika di Jatim saat ini masih cukup tinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Khofifah dalam momentum peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (7/7/2019).
“Hari ini kebetulan bersamaan dengan HANI, saya ingin menyampaikan kepada kita semua, korban penyalahgunaan narkoba masih sangat tinggi,” ujar Khofifah.
Pada kesempatan tersebut Khofifah juga mengungkapkan bahwa kebanyakan korban penyalahgunaan narkotika adalah mereka yang tengah diterpa masalah tapi tidak tahu cara menyelesaikannya.
Sehingga mereka lebih memilih cara yang instan dengan menggunakan narkoba sebagai jalan pintas yang justru menjerumuskan mereka lebih dalam
“Mereka tidak punya harapan kemudian ada sesuatu yang dianggap bisa menyelesaikan itu dan ternyata itu justru menjadikan mereka terperosok lebih dalam,” jelasnya.
Untuk itu Gubernur wanita pertama di Jatim tersebut mengingatkan pentingnya untuk membangun keluarga yang harmonis.
Ia juga mengutip kata kata Gus Dur “be your self and do the best,” yang artinya jadilah diri kalian sendiri dan lakukan apa yang terbaik yang bisa kalian lakukan.
“Jadi sebetulnya saya ingin mengaitkan dengan ketahanan keluarga. Biasanya dari keluarga yang rentan kemungkinan berpengaruh penggunaan zat-zat aditif narkotika,” katanya
Selain itu pihaknya juga mendukung penuh BNNP dan kepolisian untuk memberantas habis penyebaran narkoba. Selain itu, Khofifah menyebut para pengedar harus diberi efek jera.
“Tentunya harus memberi efek jera pada para pengedar. Peredaran gelap narkotika ini masih kita temukan di banyak lini. Makanya kita ingin memberikan pressing pada peredaran narkoba yang saat ini masih banyak jadi PR bersama,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir pula Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmato, Kepala BNNP Brigjen Pol Bambang Priyambodo, Istri Wakil Gubernur Arumi, dan Dirresnarkoba Kombes Sentosa Ginting.