sergap TKP – SURABAYA
Akhir Februari 2020 lalu Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melalui Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan baru saja meresmikan rumah tahanan (Rutan) yang terletak di sisi Barat Mapolda Jatim.
Direktur Tahanana dan Barang Bukti (Tahti) Polda Jatim, AKBP Sutrisno HR menjelaskan rumah tahanan yang baru saja diresmikan tersebut telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lebih lengkap dan lebih memanusiakan para penghuninya.
“Sesuai motto kami, Tindak Kejahatannya, Sayangi Manusianya. Maka setiap tahanan di Mapolda Jatim akan diperlakukan layak. Bahkan bagi keluarga yang hendak menjenguk tahanan juga mendapatkan fasilitas yang layak,” kata AKBP Sutrisno saat ditemui di Rutan Polda Jatim, Selasa (3/3).
Fasilitas baru yang lebih lengkap tersebut bahkan dimulai dari masuk di pintu depan yang langsung disambut petugas untuk memandu pendaftaran melalui aplikasi Simatahati (Sistem Manajemen Tahanan dan Barang Bukti).
Selanjutnya juga terdapat pemeriksaan X-Ray untuk mengecek barang bawaan keluarga yang besuk. “X-Ray ini, sudah standar seperti pemeriksaan di bandara. Semua barang bawaan pengunjung pun dapat terdeteksi. Jika membawa barang yang mencurigakan seperti gergaji kecil misalnga, maka bisa langsung disita petugas,” paparnya.
Kendati demikian pihaknya juga masih menerapkan pemeriksaan secara manual sebagai antisipasi pelanggaran. Pihaknya juga telah menyiapkan loker penyimpanan bagi para pengunjung yang juga telah disiapkan ruang tunggu.
Tak hanya fasilitas umum, fasilitas khusus seperti fasilitas bermain bagi anak-anak, ruang merokok, dan ruang laktasi bagi ibu menyusui yang di dalamnya juga disiapkan tempat tidur untuk bayi.
Terdapat juga ruang pengaduan hukum yang berdampingan dengan ruang psikologi bagi tahanan. Rutan tersebut juga memiliki kapasitas yang dapat menampung 500 tahanan yang terdiri dari tujuh blok.
Tahanan yang saat ini dihuni 237 tahanan itu memiliki jam berkunjung mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB mulai Selasa dan Kamis. Serta jam kunjung khusus yang diberlakukan untuk hari raya.
Dengan adanya aplikasi Simatahati, proses kunjungan menjadi lebih cepat. “Dengan rata-rata jumlah pengunjung 100 hingga 150 orang per hari, sekarang jam 12.00 siang sudah selesai. Lebih cepat, namun waktu kunjungan bisa lebih lama. Dulu hanya 7 menit sekarang bisa sampai 15 menit,” ujar AKBP Sutrisno.
Sistem kunjugan pun diperbaharui layaknya tahanan yang ada di film-film Hollywood dimana antara tahanan dan pengunjung dibatasi kaca dan bisa berkomunikasi melalui telepon yang telah disediakan.
“Jadi tidak bisa lagi ada sentuhan tangan antara tahanan dan keluarga. Tetap bertatap muka tapi dibatasi kaca dan bicara lewat telepon saja,” bebernya.
Pelayanan dan fasilitas yang lengkap itu ditujukan Direktorat Tahti untuk lebih memanusiakan manusia. Hal ini pun menjadikan Dirtahti masuk kategori penilaian untuk Pelayanan Publik terbaik di jajaran Kepolisian.