sergap TKP- SURABAYA
Memperingati HUT ke-24, Seluruh Direksi, Staf dan karyawan PT Teknindo Geosistem Unggul menggelar kegiatan syukuran bersama di kantornya Kawasan Rungkut Industri Surabaya.
Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul, Wahyu P Kuswanda mengatakan, PT Teknindo Geosistem Unggul (Geosistem) merupakan kontraktor spesialis perbaikan tanah.
Selama 24 tahun berdiri, Geosistem banyak terlibat dalam berbagai pekerjaan perbaikan tanah pada proyek-proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Sejalan dengan program pemerintah yang sedang gencar membangun infrastruktur, maka Geosistem juga semakin banyak terlibat di dalamnya,” ujar Wahyu P Kuswanda selaku pendiri sekaligus owner Geosistem PT Teknindo Geosistem Unggul. Kamis (3/12/2020).
Menurut Wahyu, pada proyek jalan tol. Geosistem terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan saat ini masih mengerjakan Jalan Tol Akses Bandar Udara Internasional Kertajati.
Pada proyek pelabuhan, Geosistem terlibat pada pembangunan Pelabuhan Teluk Lamong, Pelabuhan Kuala Tanjung dan saat ini masih mengerjakan Pelabuhan Makassar Baru.
Sedangkan pada proyek pembangunan bandar udara, Geosistem terlibat dalam Pembangunan Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, Bandar Udara Samarinda dan saat ini baru saja menyelesaikan perpanjangan runway Bandar Udara Supadio Pontianak.
Ketika ditanya terkait dampak akibat adanya pandemi Covid-19 terhadap usahanya, Wahyu P Kuswanda mengatakan bahwa omsetnya mengalami penurunan tetapi tetap harus disyukuri.
“Selama pandemi di tahun 2020 ini, kami msh ada beberapa pekerjaan terusan pekerjaan tahun 2019 yang belum selesai selain juga ada proyek-proyek baru,” terang Wahyu.
Meskipun begitu, wahyu mengaku pihaknya merasa bersyukur karena selama pandemi ini masih mampu menggaji karyawan secara penuh seperti sebelum adanya pandemi.
Wahyu juga berharap vaksin Covid-19 segera dapat ditemukan. Sehingga pandemi segera berakhir. Selanjutnya roda pembangunan infrastruktur digenjot kembali dan Geosistem dengan kapasitas penuh dapat melanjutkan keterlibatannya dalam membangun infrastruktur di Indonesia setelah berjalan selama 24 tahun terakhir.