sergap TKP – SURABAYA
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membuka gelaran K-UKM Expo Hybrid Ke-8 dalam rangka penguatan di Grand City Atrium Mall, Surabaya yang bakal berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 15 sampai 19 September 2021.
Konsep hybrid ini juga memungkinkan masyarakat mengakses K-UKM Expo 2021 ini secara online melalui aplikasi Shopee maupun melalui website resmi K-UKM Expo di kukmexpo.com.
Pada kesempatan Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Mas Purnomo Hadi yang mengungkapkan bahwa tema kegiatan ini adalah “Semangat Gotong Royong Dalam Menyambut Kebangkitan K-UKM Serta Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”.
“Pameran ini diikuti lebih dari 90 peserta terdiri dari UKM dari seluruh Jawa Timur yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta perbankan, e-commerce, asosiasi se-Jawa Timur, UKM batik, serta lainnya,” ujar Mas Purnomo.
Sementara, itu Gubernur Jatim dalam sambutannya mengatakan bahwa gelaran ini bisa menjadi momentum kebangkitan Jawa Timur kendati sempat dihantam varian baru Covid-19 Delta yang mengakibatkan lonjakan secara eksponensial pada pekan kedua bulan Juli 2021.
“Minggu pertama Agustus kira-kira sudah mulai kita bisa mengendalikan dan berdasarkan assesmen Kementerian Kesehatan yang dilakukan tanggal 12 dan dirilis tanggal 13 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur, enam diantaranya sudah masuk level 1,” ujar Gubernur.
Hal ini menurutnya dapat terwujud karena seluruh pihak guyub rukun, kolaborasi, kompak dan saling membangun Sinergi. Mulai dari kampus proaktif vaksinasi. OJK, Koperasi, dan UMKM juga ikut berkontribusi dalam vaksinasi.
“Kekompakan kita bersama, Pak TNI-Polri mulai melakukan tracing. Tracing kita itu tanggal 3 Juli baru 1,6. Tracing ini oleh PBB seyogyanya 1 banding 15. Apa yang kita dapatkan karena kerja keras terutama Babinsa dan Babinkamtibmas bahwa per kemarin tracing Jawa Timur 14,59 sudah mendekati sangat dengan 1 berbanding 15 standar WHO,” ujar Khofifah.
Gubernur wanita pertama di Jatim ini juga menyampaikan bahwa kerja keras yang sudah menghasilkan suasana baik ini untuk dapat dijaga.
“Jangan kendor, jangan lengah ini pesan saya. Maka bangkitlah ekonomi kita bangkitlah K-UKM kita. Tapi, tetap jaga disiplin protokol kesehatan ini harus nyambung jadi ekonomi kita sudah mulai digas tapi tetap agak di rem interaksi kita harus tetap berjarak,” ucap Khofifah.
Saat ini menurut Khofifah andalan Jawa Timur itu makanan dan minuman sehingga yang perlu diperhatikan adalah kualitas, higienisitas, dan quality controlnya sehingga importir membeli item yang sama dengan quality seperti yang mereka lihat.
“Maka dalam jumlah besar pun mereka juga akan mendapatkan quality yang sama ketika quantity-nya meningkat continuity nya bisa disambung maka qualitynya juga tetap terjaga,” sambungnya.
Hal ini juga bakal disupport oleh Shopee yang bekerjasama dengan Pemprov Jatim melalui pembangunan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Malang, pemasaran online khusus melalui kanal Shopee Pilih Lokal, kesempatan modal usaha melalui program SPinjam dan pendampingan pelaku UMKM dengan menjangkau berbagai titik di Jawa Timur yang bersinergi dengan Bakorwil.
“Terima kasih Shopee mudah-mudahan kampusnya segera selesai, sehingga rumah kurasi yang sudah ada kemudian kita sudah sebelumnya ekspor center sudah ada satu disiapkan oleh Kementerian Perdagangan, kemudian Kadin Jawa Timur baru satu-satunya KADIN yang punya LSP dan itu sudah standardisasi dari BNSP,” imbuhnya.
Melalui ekosistem yang telah dibangun ini menurutnya akan bertemu dengan semangat luar biasa dari pelaku K-UKM dan dunia permodalan.
“Kalau permodalannya ini lancar, semangatnya kuat market atasnya bisa tersambung Diaspora semuanya terus kemudian pendampingannya dari aksesor-aksesornya Kadin Jawa Timur yang sudah tersertifikasi kemudian ada kampus Expo dari Shopee Insya Allah kita akan bersama-sama bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya.