Bangkit Dari Keterpurukan Akibat Pandemi, Kini Lebih dari 24 Ribu UKM Muda Bisa Rintis Usahanya

oleh -
oleh

sergap TKP – SURABAYA

Sedikit demi sedikit para pegiat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Lebih dari 24 ribu anak muda memulai karirnya menjadi pengusaha.

Mereka merupakan hasil program kemitraan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau United States Agency for International Development (USAID) dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Para pengusaha muda tersebut berasala dari 5 tahun program USAID Jadi Pengusaha Mandiri (USAID JAPRI) yang sebagaian besar merupakan perempuan dan penyandang disabilitas.

“Selamat kepada USAID. Selama lima tahun kami bekerja sama dengan baik dan mampu memberikan kesempatan kepada individu miskin dan rentan termasuk pemuda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk membantu mereka menemukan potensi penuh mereka dalam perekonomian,” ucap Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Emil mengungkapkan program yang dimulai saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini memang fokus pada golongan lemah ini membawa antusiasme dan optimistisme.

“Program ini fokus pada golongan lemah. Inilah yang membuat saya waktu itu sangat antusias dengan pelaksanaan USAID Japri. Karena benar-benar membawa antusiasme dan optimisme di Trenggalek,” ujarnya.

Emil Dardak menyampaikan bahwa para muda mudi untuk tidak merasa terhalangi dengan latar belakang ekonomi.

“Mereka mereka punya kesempatan untuk kemudian bisa mengembangkan usahanya mengembangkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan nya tentunya dengan pendampingan yang menyeluruh dan berkelanjutan dari Japri,” ujarnya.

Suami aktris Arumi Bachsin ini mengakui jika umumnya dalam berwirausaha, akses lebih banyak dimiliki oleh mereka yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih dan oleh karena itu pihaknya ingin pengentasan kemiskinan dilakukan secara terintegrasi.

“Kami tidak mau kemiskinan normal diwariskan. Salah satu cara adalah memberdayakan pemuda-pemuda nya untuk bisa mandiri bisa berwirausaha,” ujarnya.

Melalui program ini USAID menyerahkan modul kewirausahaan daring yang dapat diakses melalui sistem e-learning Kemendikbud: Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) dan terbuka bagi semua mahasiswa/i di seluruh Indonesia.

Dalam hal ini Pemerintah Amerika Serikat telah menggelontorkan USD 4,4 juta melalui program USAID JAPRI dengan memberikan pelatihan, mentoring, dan fasilitasi peluang dana bagi anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk berwirausaha.

Untuk dana awal yang digelontorkan adalah USD 110 ribu kepada 850 perempuan dan penyandang disabilitas untuk membantu memulai usaha baru maupun membantu memulihkan pendapatan yang hilang akibat Covid-19.

“USAID bekerja bahu membahu dengan masyarakat Indonesia untuk mengakhiri diskriminasi dan mempromosikan kesempatan yang sama bagi ribuan anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas untuk membantu mereka mewujudkan potensi ekonomi sepenuhnya, membangun usaha kecil, dan mendapat penghasilan yang lebih baik,” kata Direktur USAID Jeff Cohen.

No More Posts Available.

No more pages to load.