Dirreskrimum Polda Jatim Berhasil Mengamankan Komplotan Bandit Pembegal Mahasiswi UINSA

oleh -
oleh

sergapTKP – Surabaya

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur berhasil menangkap komplotan bandit yang membegal mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya hingga tewas di Jalan Arjuno, Surabaya.

Dua pelaku yang berhasil diamankan tersebut adalah MMH (29) warga Simo Jawar, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya yang ditangkap dua minggu lalu. Pelaku kedua adalah AYE (31) warga Dupak Bandarejo, Kecamatan Krembangan, Surabaya pada Kamis (05/06/2024).

Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto menyampaikan bahwa melalui kejadian yang menimpa mahasiswa tersebut, Tim gabungan Jatanras Polda Jatim dan Satreskrim Polrestabes Surabaya langsung menindaklanjuti.

Selain itu, Rektor UINSA mendesak pihak kepolisian agar pelaku begal mahasiswa UINSA agar segera ditangkap.

“Pak rektor mendesak sekaligus mendoakan agar segera terungkap, kemudian kami telah merespon dan membentuk tim khusus gabungan dari Subdit Jatanras dan Polrestabes Surabaya,” ujar Totok dalam konfrensi pers di Polda Jatim, Jumat (05/06/2024).

Kombes Pol Totok mengungkapkan melalui Hasil pemeriksaan terhadap pelaku diketahui bahwa MMH berperan sebagai eksekutor, yang merampas tas milik korban.

“Tas warna cokelat milik korban berisi handphone iPhone dan uang tunai senilai Rp63 ribu,” terangnya.

Sementara itu, pihak kepolisian juga menerangkan pelaku AYE (31) berperan sebagai joki. Dirinya menggunakan sepeda motor Honda Vario untuk membantu MMH mengambil tas milik korban.

Dalam penyidikan, ternyata kedua pelaku merupakan residivis. Mereka sama-sama pernah dipenjara karena terlibat kasus pencurian dengan kekerasan (curas).

“MMH pernah dihukum dalam perkara pencurian dengan kekerasan sekitar tahun 2014, dihukum 6 bulan penjara. AYE pernah dihukum dalam perkara curas pada tahun 2016, dihukum selama dua tahun,” kata Totok.

Pasca peristiwa itu, polisi melakukan pengejaran kepada para palaku. Selama dikejar pelaku masih berada di sekitaran Jawa Timur, terakhir pelaku berada di Banyuwangi.

“Perjalanan pelariaan itu teknis, yang jelas yang bersangkutan masih di sekitar Jawa Timur, terkhir lari di Banyuwangi,” terangnya.

Hasil pemeriksaan, pelaku mengaku hanya mengambil uang milik korban. Sementara tas dan iPhone milik korban dibuang sekitar 50-100 meter dari TKP.

“Tersangka ini tidak mengetahui pada saat dikejar korban ini kecelakaan dan meninggal dunia, tahunya setelah berita ramai itu,” jelas dia.

Sementara itu, Rektor UINSA Prof Akhmad Muzakki mengatakan, korban dikenal sebagai mahasiswa yang aktif. Bahkan, dalam keseharian, korban selain kuliah juga membantu orangtuanya bekerja.

“Almarhum kalau pagi bekerja membantu orang tuanya, malam setelah kuliah kerja, bapaknya menderita stroke,” ujarnya.

“Saya menyampaikan terimakasih kepada jajaran Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya yang kerja keras untuk mengungkap kasus ini. Apresiasi kami berikan, maturnuwun. Dan harapannya, pelaku dapat dihukum seberat-beratnya,” tambah Prof Muzakki.

Diketahui, seorang mahasiswi Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya berinisial MDR, tewas setelah jatuh karena menjadi korban penjambretan.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Semarang, Surabaya Kamis (23/05/2024) malam. Korban waktu itu sempat mengejar jambret tersebut. Nahas, ia akhirnya terjatuh dan meninggal dunia.

No More Posts Available.

No more pages to load.