sergap TKP – SURABAYA
Sudah sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilaksanakan di Surabaya. Namun kasus positif corona masih terus bertambah sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim memutuskan untuk menambah empat daerah lagi yang harus menerapkan PPKM.
Total kini sudah ada 15 Kota/Kabupaten di Jatim yang menerapkan PPKM mulai dari Surabaya, Kota Batu, Sidoarjo, Gresik, Malang, Kota Madiun, Madiun, Ngawi, Lamongan, serta Kabupaten dan Kota Malang.
Sementara empat daerah yang baru menerapkan PPKM sejak Jumat (15/1/2020) tersebut antara lain Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Nganjuk, dan Kediri.
Dijelaskan oleh Juru Bicara Gugus Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al-Farabi menjelaskan kenaikan kasus sendiri baru terjadi pada awal dilaksanakan PPKM.
Hal ini menurutnua disebabkan oleh munculnya klaster baru. Kendati demikian saat ini telah mengalami perubahan.”Namun, sekarang mulai menurun kembali,” kata Jibril, Senin (18/1/2021).
Dampak dari PPKM selama satu pekan ini terlalu dini untuk dinilai. Sementara itu penambahan kasus baru juga masih terbilang banyak. Bahkan kapasitas rumah sakit rujukan atau Bed Ocupancy Ratio (BED) masih di atas 70% atau melampaui target sebesar 60%.
“BOR ICU masih naik turun antara 70-73 persen, BOR isolasi 80 persen turun jadi 73 persen. Saat ini masih dalam situasi warning,” jelasnya.
“Overall memang trennya naik dalam beberapa hari pasca-PPKM, lalu menurun pelan-pelan, semoga bisa konsisten,” imbuhnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko menegaskan untuk menekan persebaran virus ini pihaknya juga tengah memasifkan testing.
Sampai saat ini dijelaskan sudah ada 1.288.036 rapid test yang digunakan. Lalu, 1.021.857 individu yang melakukan swab PCR, begitu pula dengan operasi yustisi yang dijalankan sejumlah instansi gabungan.
“Selain merazia prokes, para pelanggar juga kami kenakan sanksi, ada yang disita KTP, swab di tempat, sampai denda,” jelasnya.