sergap TKP – GRESIK
Forkopimda Jawa Timur meninjau produksi minyak dengan mendatangi PT Wilmar Nabati Indonesia di Gresik untuk mengetahui rantai pasokan minyak goreng di pasaran yang tengah langka saat ini.
Selain langka saat ini di pasaran masih cukup banyak ditemui minyak goreng yang dijual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga kunjungan ini sekaligus untuk menanyakan apa yang menjadi kendala dari sisi produsen.
“Beberapa kali saya sampaikan masalahnya sejauh ini adalah terkait rantai pasok minyak goreng. Saya sempat cek pasar, belakangan ini ritel modern banyak yang tidak dapat suplai, bahkan sampai seminggu tidak ada suplai,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur yang turut didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyebut kunjungan ini untuk memastikan kondisi pihaknya produsen.
“Maka saya bersama Kapolda dan Pangdam datang kemari, dalam rangka ingin memastikan kondisi dari produsen bagaimana, nah ternyata produksinya berjalan seperti sedia kala,” ucap Khofifah.
Gubernur menyebut telah terjadi missing link atau masalah pada rantai pasoknya yang mengakibatkan kelangkaan di pasar ritel atau pasar modern.
“Missing linknya ini di mana, apakah di distributor atau dimana. Maka kita punya kewajiban untuk bisa mengamankan kebijkaan Presiden yang ingin menguatkan daya beli masyarakat dengan HET minyak goreng adalah Rp 11.500 per liter untuk curah, Rp 13.500 untuk yang kemasan biasa dan Rp 14.000 untuk yang premium,” ujar Khofifah.
Namun yang terjadi di pasaran adalah kelangkaan di pasar ritel dan toko modern, sedangkan di pasar tradisional dan toko kecil stoknya tetap ada namun dengan harga diatas HET.
Lebih lanjut Gubernur menjelaalan bahwa data dari Pemprov Jatim, kebutuhan minyak goreng masyarakat Jawa Timur 59 ribu ton per bulan dan kapasitas produksi pabrik-pabrik minyak goreng di Jatim, per bulannya 62 ribu ton.
Berdasarkan data tersebut seharusnya masih ada surplus sebesar 3 ribu ton per bulannya. “Yang kita harapkan dari proses ini kita bisa mendapatkan kepastian rantai pasok, sehingga sampai ke konsumen minyak goreng bisa dijual sesuai HET yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” pungkasnya.