sergap TKP – SURABAYA
Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Donny Isman, mengajak seluruh masyarakat Surabaya dan Sidoarjo untuk segera merajut solidaritas dan segera bangkit kendati telah dikejutkan dengan peristiwa ledakan bom bunuh diri yang terjadi dua hari terakhir.
“Peristiwa bom di Surabaya dan Sidoarjo ini tidak boleh membuat kita berlarut dalam kepedihan. Apalagi terus menerus ketakutan seperti yang diharapkan oleh pelaku teror ini. Dari keadaan ini mari kita merajut kembali solidaritas kita dengan semakin saling mengasihi dan menghormati demi menjadi bangsa yang kuat serta rakyat yang sejahtera,” ujar Donny Isman, Senin (14/5/2018).
Kejadian semacam ini menurutnya merupakan sebuah proses yang dapat menjadikan negara Indonesia ini semakin solid danntangguh kedepannya. “Sebagai cucu Mas Isman yang notabene pahlawan asal Jawa Timur saya yakin dan percaya spirit masyarakat Surabaya mampu melewati rintangan ini dan semakin solid ke depannya,” jelasnya.
Untuk itu Donny yang juga Waketum Barisan Muda Kosgoro tersebut kembali mengajak masyarakat untuk semakin solid sebab semuanya merupakan ciptaan tuhan. “Dari tragedi teror di Surabaya mari kita kembali merajut kembali solidaritas. Sebagai warga kita lebih paham akan makna Bhinaka Tunggal Ika. Makna di mana kita semua adalah sama, bersaudara dan sama-sama makhluk Tuhan Yang Maha Esa,” tuturnya.
Selain itu ia juga berharap agar pemerintah dapat segera merealisasikan janjinya untuk merevisi UU Terorisme yang sempat terhenti sejak 2016 lalu. Tidak hanya ITU ia juga berharap pemerintah semakin tegas dalam melakukan pemberantasan kolompok-kelompok radikal tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya Surabaya sempat diguncang aksi bom bunuh diri sejak Minggu (14/5) di tiga Gereja yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Bahkan pada malamnya aksi bom bunuh diri juga menguncang Sidoarjo dimana telah terjadi ledakan bom bunuh diri di Lantai 5 Rusunawa, Taman, Sidoarjo.
Aksi serupa juga kembali terjadi pagi ini di depan pos penjagaan Mapolrestabes Surabaya. Sebanyak sepuluh Orang yang empat diantaranya merupakan anggota kepolisan menjadi korban luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Menanggapi hal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras Dan memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut. Selain itu Ketua DPR RI Bambang Soesatyo juga menyatakan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan revisi UU Terorisme paling lambat bulan Mei ini.