sergap TKP – SURABAYA
Mucikari prostitusi online berinisial ES yang telah ditetapkan sebagai tersangka pasca penggerebekan aktris VA bersama seorang pria yang bukan suaminya di salah satu hotel berbintang di Surabaya, mengaku ia dan VA sempat dijemput mobil berplat merah sebelum berangkat ke hotel.
Hal tersebut disampaikan tersangka ES melalui kuasa hukumnya yakni Fangky Desima Waruw. “Klien kami sampai di Surabaya pukul 11.00 WIB. Dari bandara ada penjemputan oleh sebuah mobil Kijang Innova dengan plat merah,” ujarnya kepada awak media di Surabaya, Senin (14/1).
Dalam kesempatan tersebut kuasa hukum ES juga mengungkapkan bahwa kliennya tidak bersalah dalam kasus ini. Sebab menurutnya, saat kejadian ES diminta oleh seorang lelaki berinisial VTJ melalui panggilan suara via ponsel untuk mendampingi aktris VA di Surabaya
“Sewaktu persitiwa, klien kami duduk di lobi. Oleh seseorang berinisial DN, disuruh naik ke kamar. Setelah itu, lima menit kemudian ada penangkapan,” ungkapnya.
Bahkan ia menyebut dalam hal ini ada sejumlah pihak yang berperan sebagai perantara seperti VTJ, DN, dan FT. “Nah, VTJ di bawah DN, di atas DN masih ada FT,” jelasnya.
Dirinya juga meminta kepada penyidik untuk meneliti kembali data rekening koran yang menyebut adanya transaksi yang nilai keseluruhannya mencapai Rp 2,8 miliar selama setahun terakhir (2018-2019) sampai sebelum kliennya ditangkap. Ia juga menerangkan bahwa nilai sebanyak itu merupakan perputaran uang selama beberapa tahun.
Sementara itu, terkait dengan munculnya Rp 80 juta sebagai tarif kencan VA tersebut, kliennya tidak mendapatkan apapun dan juga transfer yang diterima oleh kliennya hanya sebesar Rp 40 juta. Sedangkan uang 40 juta lainnya ditransfer langsung oleh VTJ ke VA.
“Klien kami tidak dapat apa-apa. Rp35 juta ditransfer ke VA sementara Rp5 juta dipotong untuk akomodasi atau biaya kendaraan. Klien kami tidak mengetahui si pemesan VA,” pungkasnya.
