sergap TKP – SURABAYA
Dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polrestabes Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya dan TNI didukung oleh segenap elemen masyarakat telah melakukan persiapan pengamananan dan protokol kesehatan (Prokes).
“Kami dengan pihak Pemerintah Kota dan TNI didukung oleh segenap elemen masyarakat , baik dari Dewan Gereja maupun Ormas, baik itu dari Banser NU maupun Pemuda Muhamadiah dan pihak-pihak terkat telah melakukan persiapan-persiapan, baik rapat koordinasi sesuai arahan dari Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda dan pada hari kemarin kami juga telah melaksanakan rapat terkhir untuk mengecek kesiapan-kesiapannya.” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan.Sabtu (27/11/2021).
Kapolrestabes Surabaya menyebut, Khusus kota Surabaya, pihaknya telah mencoba menentukan metode-metode pengaman untuk pelaksanaan Natal bagi umat Kristiani pada hari kebaktian dimana untuk umat Kristiani dibawah kendali ataupun managemen Gereja akan mengundang pihak-pihak yang akan mengikuti kebaktian.
“Artinya sesuai protokol kesehatan jumlah kapasitasnya, dan pada waktu hari H, kemungkinan pemberlakuan dari pada Level 3 mekanismenya seperti apa jumlah yang akan hadir kita akan sesuaikan. Namun yang hadir melaksanakan kebaktian di Gereja itu adalah masyarakat atau umat yang diundang,” ujar Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan.
Selain umat yang diundang, Kata Kapolrestabes, juga akan ditentukan tempat duduknya sehingga pada saat pelaksanaannya juga telah disiapkan barkode untuk para undangan umat yang mengikuti kebaktian, Sehingga tempat duduk dan pola barkode ini sudah memastikan adanya perbedaan antara undangan dan teridentifikasi umat yang melaksanakan kebaktian dan mengantisipasi terjadinya transmisi.
“Sehingga, apabila adanya transmisi kami dapat dengan mudah mengidentifikasi di Gereja mana dan tempat duduk mana.” terang Kombes Pol. Akhmad Yusep Gunawan.
Saat ini, lanjut Kapolrestabes, di beberapa Gereja telah disiapkan klinik -klinik untuk seandainya ada umat yang terpapar. mudah-mudahan tidak ada, tapi telah kita antisipasi. dan kita untuk penguatan lapangan,
“Kita sistim kliring antisipatif di ruang berjarak yang telah ditentukan sehingga antisipasi sebagai ancaman, gangguan terhadap pelaksanaan kebaktian kami maksimalkan khususnya aksi-aksi teror.” terang Kapolrestabes.
Selain itu, Kapolrestabes juga menghimbau kepada semua pihak agar peka dan sensitif terhadap situasi yang ada di sekitarnya. Dan apabila mengetahui hal-hal yang mencurigakan agar segera menginformasikan kepada pihak kepolisian.
“Kami menghimbau semua pihak sensitif dan peka untuk melihat situasi, dan apabila ada yang mencurigakan untuk menginformasikan kepada pihak kepolisian.” pungkasnya.