sergap TKP – SURABAYA
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya bekerjasama dengan PT. Teknindo Geosistem Unggul berhasil mengembangkan alat pendeteksi kelongsoran tanah secara realtime berbasis internet.
Instrumen geoteknik yang diberi nama inclinometer ini juga telah diujicoba untuk pertama kalinya di workshop PT. Teknindo Geosistem Unggul yang berada di Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).
Hasil kerjasama antara PT Teknindo Geosistem Unggul dan Divisi Inkubator dan Inovasi Teknologi Depertemen Teknik Instrumentasi Fakultas Vokasi ITS ini bermanfaat untuk mendeteksi pergerakan horisontal tanah.
Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul, Ir. Wahyu P. Kuswanda menjelaskan bahwa inclinometer ini bisa diaplikasikan di lereng perbukitan, jalan raya maupun jalan rel di atas timbunan tinggi, bendungan tipe urugan, dan juga galian basemen gedung bertingkat yang bertujuan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) terjadinya kelongsoran tanah.
Wahyu juga mengungkapkan inclinometer sejatinya bukanlah alat baru di Indonesia. Pihaknya merupakan aplikator inclinometer sejak tahun 2005 yang masih harus mengimpor dari pabrikan luar negeri dan masih belum berbasis internet.
Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya tahun 2018 ini juga mengatakan adanya inovasi berbasis internet ini memungkinan deteksi terjadinya kelongsoran tanah secara realtime, kapan saja dan dari mana saja.
“Inclinometer yang kami buat ini bukan peralatan baru. Namun berkolaborasi dengan ITS kami telah berhasil membuat sendiri dan mengembangkannya dengan berbasis internet. Kelebihannya bisa digunakan sebagai early warning system adanya kelongsoran tanah secara real time, kapan saja dan dari mana saja. Ini merupakan konstribusi besar bagi perkembangan ilmu geoteknik di Indonesia,” ujar Wahyu.
Sementara itu, Dekan Fakultas Vokasi ITS Prof. Ir. M. Sigit Darmawan, M.Eng.Sc, Ph.D menyebut keberhasilan pengembangan inclinometer realtime ini merupakan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus.
“Keberhasilan pengembangan alat ini menunjukkan keberhasilan dari program kerjasama dan matching interest antara dunia industri dan dunia kampus. Dalam hal ini, kemandirian kebutuhan instrumen geoteknik pada PT Teknindo Geosistem Unggul telah terwujud setelah bekerjasama dengan Fakultas Vokasi ITS,” terang Prof. Sigit.
Keberhasilan kerjasama ini dikatakan oleh Prof. Sigit merupakan permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya.
“Ini merupakan salah satu permulaan capaian yang akan terus diikuti dengan keberhasilan kerja sama dengan industri lainnya. Karena ini akan bermanfaat dalam mendukung program nasional pembangunan infrastruktur serta progam Dirjen Pendidikan Tinggi Vokasi dan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia,” pungkasnya.